> >

Laut China Selatan Memanas: China Gelar Latihan Perang, AS Kirim Pesawat Mata-Mata

Kompas dunia | 16 Desember 2021, 06:04 WIB
Kapal penjaga pantai China yang berseliweran di Laut China Selatan, November 2021. Pada Rabu (15/12/2021), China kembali menggelar latihan militer di Laut China Selatan yang disengketakan. Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengirim pesawat mata-mata untuk mengintai aktivitas itu. (Sumber: Straits Times, File)

LAUT CHINA SELATAN, KOMPAS.TV – China kembali menggelar latihan militer di Laut China Selatan yang disengketakan. Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengirim pesawat mata-mata untuk mengintai aktivitas itu.

Sejak Rabu (15/12/2021), seperti dikutip dari South China Morning Post, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dilaporkan menggelar sedikitnya tiga latihan perang di perairan di timur dan selatan Pulau Hainan dan di Teluk Beibu yang juga dikenal sebagai Teluk Tonkin di Vietnam.

Latihan perang itu merupakan kelanjutan dari latihan serupa di Laut China Selatan pekan lalu yang berlangsung selama beberapa hari.

Menurut PLA Daily, latihan perang oleh Armada Laut Selatan itu meliputi penembakan meriam, perburuan ranjau, operasi helikopter, dan misi penyelamatan.

Baca Juga: Kapal Perang Jerman Masuk ke Laut China Selatan, Indonesia Terancam Perang Perairan?

Sehari sebelum latihan PLA, tentara Amerika Serikat (AS) mengirimkan pesawat mata-mata RC-135W di atas zona larangan masuk yang diklaim oleh otoritas keselamatan maritim China.

Hal itu diungkap oleh SCSPI, sebuah lembaga think tank yang memantau aktivitas militer di kawasan Laut China Selatan yang berbasis di Beijing.

Pada Selasa (14/12), pesawat mata-mata itu meninggalkan pangkalan AS di Okinawa dan terbang di dekat garis Pantai Guangdong dan Pulau Hainan dalam patroli yang dinilai ‘sangat cocok’ dengan lokasi latihan perang PLA yang direncanakan.

Menurut seorang sumber militer yang dekat dengan PLA, latihan perang China seharusnya digelar sebelumnya.

Namun, latihan itu ditunda karena pandemi Covid-19 dan kerapnya kunjungan pesawat dan kapal perang AS ke kawasan itu.

Baca Juga: Amerika Serikat Peringatkan China Atas Serangan Terhadap Kapal Filipina di Laut China Selatan

Armada Laut Selatan PLA berbasis di Provinsi Guangdong di selatan China. Para personelnya, ungkap sumber itu, sempat terjebak karantina dan pembatasan pandemi lainnya saat wabah Corona melanda. 

“Jadi mereka harus mengejar (ketertinggalan) dan melengkapi target mereka pada akhir tahun,” ujar sang sumber anonim itu. 

Menurut data yang dikumpulkan oleh SCSPI, pada November, sejumlah pesawat mata-mata AS tercatat melakukan 94 serangan mendadak di Laut China Selatan dekat pesisir China.

Beijing mengeklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan sebagai teritorialnya.

Klaim ini tumpang-tindih dengan klaim serupa dari Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan.

China menolak putusan pengadilan internasional yang menyebut bahwa Beijing tak punya dasar hukum atas klaimnya.

Baca Juga: Kapal Selam Nuklir AS Ternyata Tabrak Gunung Bawah Laut di Laut China Selatan, Komandannya Dicopot

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Fadhilah

Sumber : SCMP


TERBARU