> >

15 Warga Desa Peru yang Dibantai Tentara pada 1991 Dikebumikan

Kompas dunia | 4 Desember 2021, 09:48 WIB
Zenon Osnayo membawa buket bunga dalam pemakaman keluarganya di Huancavelica, Peru, Jumat (3/12/2021). Istri dan tiga anak Osnayo dibantai tentara Peru pada 1991. (Sumber: Franklin Briceno/Associated Press)

HUANCAVELICA, KOMPAS.TV - Jasad 15 warga desa yang dibantai tentara Peru 30 tahun silam dikebumikan pada Jumat (3/12/2021). Ke-15 jenazah itu dimakamkan di Huancavelica, kaki Pegunungan Andes, Peru.

Upacara pemakaman dilakukan di katedral setempat. Pihak keluarga menghadiri misa sebelum peti jenazah diistirahatkan di ruang bawah tanah.

Para korban dibunuh pada 1991 ketika tentara Peru berperang dengan kelompok pemberontak Sendero Luminoso (Jalan Gemilang).

Tragedi pembantaian ini terjadi pada 4 Juli 1991 di Desa Santa Barbara yang terletak di Pegunungan Andes. Warga desa dibantai oleh patroli tentara Peru.

Korban pembantaian tentara Peru tersebut termasuk tujuh anak-anak, salah satunya bayi berusia delapan bulan.

Baca Juga: Macron Kutuk Pembantaian Warga Aljazair di Paris 1961, Presiden Prancis Pertama yang Mengakuinya

Ke-15 jasad itu bertahun-tahun tidak divakuasi karena terkubur dalam lubang tambang sedalam lebih dari 4.400 meter.

“Hari ini saya menerima istri saya Antonia Hilario Quispe, anak saya Yesenia Osnayo Hilario yang berusia enam tahun, Miriam Osnayo Hilario yang berusia tiga tahun, serta si kecil Edith Osnayo Hilario yang berusia delapan bulan. Mereka dibunuh,” kata seorang keluarga korban, Zenon Osnayo.

“Usaha saya tidaklah sia-sia. Apa yang ingin saya lihat adalah pakaian atau tulang-belulang keluarga saya dikuburkan di suatu tempat yang dapat saya kunjungi dan berkata, ‘Mereka di sini, di sini terbaring istri saya.’ Jadi saya setidaknya bisa mengiriminya sebatang lilin,” imbuh Osnayo.

Tragedi Santa Barbara adalah salah satu kasus kekerasan militer yang paling dikenal selama konflik tentara Peru dengan pemberontak Sendero Luminoso.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU