> >

WHO Catat Sejauh Ini Belum Ada Korban Meninggal Akibat Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron

Kompas dunia | 4 Desember 2021, 07:50 WIB
Seorang petugas kesehatan menunggu penumpang internasional yang tiba untuk mendaftar tes Covid-19 di Bandara Schiphol, Belanda, pada 2 Desember 2021. (Sumber: Straits Times via Bloomberg)

Kasus-kasus itu, yang terdeteksi di kota Sydney, muncul meskipun ada larangan besar-besaran terhadap pelancong yang bukan warga Australia untuk memasuki negara itu, pembatasan penerbangan dari Afrika selatan, sementara banyak negara bergegas membatasi perjalanan dari kawasan Afrika bagian Selatan minggu lalu.

"Ini benar-benar luar biasa," kata Sabine Stam, yang menjalankan perusahaan tur Afrika Selatan dan yang pelanggannya menuntut pengembalian uang untuk pemesanan pada puncak musim liburan bulan Desember.

"Semua orang terlalu takut untuk menetapkan tanggal perjalanan baru," katanya kepada AFP seperti dilansir Straits Times.

Di Norwegia, para pejabat mengatakan setidaknya 17 orang yang tertular Covid-19 setelah pesta Natal kantor di ibu kota Oslo pekan lalu dipastikan memiliki varian Omicron.

Semua orang yang dites positif sejauh ini hanya mengalami gejala ringan, seperti sakit kepala, sakit tenggorokan dan batuk, kata pejabat kesehatan kota Tine Ravlo kepada AFP.

Namun pemerintah Norwegia memberlakukan serangkaian pembatasan yang lebih besar di Oslo setelah kekhawatiran akan klaster itu pertama kali muncul.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Pengawasan Warga dari Luar Negeri Ditingkatkan Cegah Varian Omicron

Seorang perempuan dites COVID-19 di Rumah Sakit Lenasia South, dekat Johannesburg, Afrika Selatan, Rabu, 1 Desember 1021. Pemerintah Indonesia memperpanjang masa karantina orang dari luar negeri dari 7 hari menjadi 10 hari untuk mencegah penyebaran varian Omicron. (Sumber: Associated Press)

Pada hari Jumat, Malaysia juga melaporkan infeksi varian Omicron pertama pada seorang mahasiswa asing yang datang dari Afrika Selatan pada 19 November.

Sri Lanka juga mengumumkan kasus pertamanya, seorang warga negara yang kembali dari Afrika Selatan.

Deteksi dan penyebaran varian merupakan tantangan besar bagi upaya untuk mengakhiri pandemi.

Meningkatnya infeksi varian Delta memaksa pemerintah negara-negara Eropa memberlakukan kembali kewajiban mengenakan masker, langkah-langkah pembatasan sosial, jam malam atau lockdown, membuat bisnis khawatir kembalinya musim liburan natal yang suram seperti tahun lalu.

Pemerintah Belgia mengatakan sekolah dasar akan tutup seminggu lebih awal untuk liburan Natal.

Jerman mengumumkan para pemimpin regionalnya menyetujui langkah-langkah baru termasuk larangan kembang api di pesta tahun baru untuk mencegah pertemuan besar dan kerumunan. 

Di Inggris, berbagai pejabat pemerintah mengungkapkan pendapat yang saling berbeda, tidak hanya pada gagasan untuk mengadakan pesta Natal, tetapi juga pada jenis perilaku yang dianggap dapat diterima.

"Saya berpikir tidak perlu ada banyak cipika cipiki," kata seorang menteri, Therese Coffey, menggunakan istilah slang untuk mencium seseorang.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times/AFP


TERBARU