> >

AS Bela Diri dalam Serangan Udara yang Tewaskan Warga Sipil Suriah, Sebut Serangan yang Sah

Kompas dunia | 15 November 2021, 06:04 WIB
Terlihat sekelompok orang menyelamatkan diri dari pemboman berat di Baghuz, Suriah — tempat pertahanan terakhir ISIS — pada 18 Maret 2019 (Sumber: Giuseppe Cacace/Straits Times via Agence France-Presse/Getty Images)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) membela diri terkait serangan udara yang menewaskan puluhan orang di Suriah pada 2019.

Mereka menyebut serangan tersebut sebagai serangan yang sah.

Serangan yang diyakini menyasar kepada ISIS itu telah menewaskan sekitar 80 orang.

AS mengidentifikasi 16 orang yang tewas sebagai militan, dan empat orang sebagai warga sipil.

Baca Juga: Pengeboman AS yang Bunuh 64 Perempuan dan Anak di Suriah 2019 Ternyata Perintah Operasi Khusus

Tetapi para pejabat tak dapat menyimpulkan lebih datri 60 orang yang tewas.

Seorang juru bicara kemudian berkata kepada BBC, bahwa sangat mungkin lebih banyak warga sipil yang tewas.

Menurut New York Times, militer berusaha untuk menutupi insiden itu, sehingga sebuah investigasi independen terkait serangan tersebut tak pernah dilakukan.

Serangan udara dilakukan pada 18 Maret 2019 di Baghuz, sebelah timur Suriah, dan disebut sebagai benteng terakhir ISIS.

AS menjatuhkan tiga bom ke sebuah kelompok besar orang, meski rekaman drone menunjukkan kehadiran warga sipil.

Diungkapkan New York Times, komandan serangan itu mengabaikan peringatan yang diungkapkan segera setelahnya, dan penyelidikan selanjutnya oleh Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan dilucuti dari penyebutan serangan itu.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU