> >

COP26 Ternyata Didominasi Delegasi Industri Bahan Bakar Fosil, Komitmen Krisis Iklim Dipertanyakan

Kompas dunia | 9 November 2021, 15:30 WIB
Para delegasi bersiap untuk pembukaan KTT PBB tentang krisis iklim atau COP26 di Glasgow, Skotlandia, Minggu (31/10/2021). Analisis yang dipublikasikan pada Senin (8/11) menunjukkan bahwa industri bahan bakar fosil menyumbang delegasi terbanyak di COP26. (Sumber: Alberto Pezzali/AP Pool)

GLASGOW, KOMPAS.TV - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau COP26 ternyata didominasi delegasi dari industri bahan bakar fosil. Hal ini membuat komitmen mengatasi krisis iklim oleh pemimpin dunia dipertanyakan.

Banyaknya delegasi industri bahan bakar fosil diketahui melalui analisis yang dipublikasikan pada Senin (8/11/2021) lalu.

Sejumlah lembaga yang dipimpin Global Witness meninjau daftar partisipan yang dipublikasikan PBB pada awal COP26. Hasilnya, mereka menemukan 503 orang yang terkait industri bahan bakar fosil hadir di konferensi ini.

Baca Juga: COP26: 45 Negara Termasuk Indonesia Umumkan Komitmen untuk Lindungi Alam dan Rombak Pertanian

Para delegasi itu dilaporkan melobi konferensi demi kepentingan industri minyak dan gas alam. Kalangan aktivis pun menyebut mereka seharusnya tidak boleh hadir.

“Industri bahan bakar fosil selama berdekade-dekade membantah dan menolak langkah nyata mengatasi krisis iklim. Itulah mengapa (temuan) ini adalah masalah besar,” kata aktivis Global Witness, Murray Worthy kepada BBC.

“Pengaruh mereka adalah salah satu alasan terbesar mengapa konferensi iklim PBB 25 tahun terakhir tidak menghasilkan pemangkasan emisi yang berarti,” imbuhnya.

Jumlah delegasi industri bahan bakar fosil bahkan lebih besar dari negara mana pun. Di COP26, Brasil menjadi negara yang mengirim delegasi paling banyak, 479 orang.

Delegasi yang disebut “pelobi” industri bahan bakar fosil ini berasal dari 27 negara. Ratusan delegasi itu mewakili lebih dari 100 perusahaan bahan bakar fosil serta 30 asosiasi dan organisasi perdagangan.

Organisasi seperti International Emissions Trading Association dan perusahaan besar seperti Shell diwakili oleh delegasi-delegasi tersebut.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : BBC


TERBARU