> >

Taliban Mulai Vaksinasi Polio bagi Balita di Seluruh Afghanistan

Kompas dunia | 7 November 2021, 22:51 WIB
Shabana Maani, melakukan vaksinasi polio kepada seorang anak di kota tua Kabul, Afghanistan, 29 Maret 2021. Kementerian kesehatan masyarakat Afghanistan yang dikelola Taliban mengumumkan Minggu, 7 November 2021, dimulainya empat hari polio nasional kampanye vaksinasi yang ditujukan untuk memvaksinasi polio anak-anak di bawah usia 5 tahun. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul)

ISLAMABAD, KOMPAS.TV — Kementerian kesehatan masyarakat Afghanistan yang dikelola Taliban, Minggu (07/11/2021), mengumumkan mulai kampanye vaksinasi polio nasional selama empat hari.

Vaksinasi tersebut ditujukan untuk melakukan vaksinasi bagi anak-anak balita atau di bawah usia 5 tahun, seperti dilansir Associated Press, Minggu.

Tiga tahun terakhir sebelum berkuasa, Taliban melarang tim vaksinasi PBB melakukan kampanye vaksinasi polio dari pintu ke pintu di wilayah mereka karena curiga mata-mata.

Kelompok itu rupanya curiga anggota tim bisa jadi merupakan mata-mata pemerintah sebelumnya atau Barat.

Karena larangan dan pertempuran yang terus berlanjut, sekitar 3,3 juta anak selama tiga tahun terakhir belum mendapat vaksinasi polio.

“Tanpa keraguan polio adalah penyakit yang tanpa pengobatan akan membunuh anak-anak kita atau menyebabkan mereka cacat permanen, jadi dalam kasus ini satu-satunya cara adalah menerapkan vaksinasi,” kata Dr. Qalandar Ebad, penjabat menteri kesehatan masyarakat Taliban.

Afghanistan dan negara tetangga Pakistan adalah satu-satunya negara di dunia di mana polio tetap endemik dan penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan parsial pada anak-anak.

Sejak 2010, Afghanistan melakukan kampanye vaksinasi poliio rutin di mana para pekerja pergi dari pintu ke pintu, memberikan vaksin kepada anak-anak.

Sebagian besar pekerja adalah perempuan, karena mereka bisa mendapatkan akses yang lebih baik ke ibu dan anak.

Kampanye empat hari itu akan dimulai Senin (08/11/2021) dan berlangsung di seluruh negeri, kata Ebad.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU