> >

KTT Iklim PBB COP26: Lebih 100 Negara Termasuk Indonesia, Bergabung Pada Pakta Pemotongan Gas Metana

Kompas dunia | 3 November 2021, 07:10 WIB
Lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia, bergabung dalam upaya yang dipimpin Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk memangkas emisi metana hingga 30 persen pada 2030 dari tingkat 2020 (Sumber: Independent UK)

GLASGOW, KOMPAS.TV - Lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia, bergabung dalam upaya yang dipimpin Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk memangkas emisi metana hingga 30 persen pada 2030 dari tingkat 2020.

Negara-negara ini bergabung dalam sebuah prakarsa yang ditujukan untuk mengatasi salah satu penyebab utama perubahan iklim.

Metana adalah gas rumah kaca penyebab perubahan iklim yang utama di samping karbon dioksida.

Metana punya potensi menyimpan panas lebih kuat daripada karbon dioksida tetapi metana lebih cepat terurai di atmosfer. Artinya, pengurangan emisi metana dapat memiliki dampak positif yang cepat untuk mengendalikan pemanasan global.

Ikrar Metana Global, atau The Global Methane Pledge yang diluncurkan pada KTT COP26 di Glasgow, Selasa (2/11/2021) kemarin, setelah diumumkan pada bulan September lalu, kini beranggotakan negara-negara yang mewakili hampir setengah dari emisi metana global dan 70 persen dari PDB global, kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden .

"Bersama-sama, kita berkomitmen untuk secara kolektif mengurangi metana sebesar 30 persen pada tahun 2030. Dan saya pikir kita mungkin bisa melampaui (target) itu," kata Biden pada KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia.

"Ini akan meningkatkan ekonomi kita, menghemat uang banyak perusahaan, mengurangi kebocoran metana, menangkap metana untuk mengubahnya menjadi aliran pendapatan baru, serta menciptakan pekerjaan dengan gaji yang baik bagi pekerja kita."

Di antara penandatangan baru adalah Brasil, salah satu dari lima penghasil metana terbesar di dunia.

Ikrar tersebut sekarang mencakup enam dari 10 penghasil metana terbesar di dunia, yaitu Amerika Serikat, Brasil, Indonesia, Nigeria, Pakistan, dan Meksiko.

Namun tiga negara lain seperti China, Rusia dan India, yang termasuk di antara lima penghasil emisi metana terbesar, belum menandatangani ikrar tersebut.

Baca Juga: Dukung Transisi Energi Indonesia, ADB Teken MoU dengan PLN di COP26

Ilustrasi perubahan iklim. Lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia, bergabung dalam upaya yang dipimpin Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk memangkas emisi metana hingga 30 persen pada 2030 dari tingkat 2020. (Sumber: thefanatic)

Negara-negara itu semuanya termasuk dalam daftar yang diidentifikasi sebagai target untuk bergabung Ikrar Metana Dunia tersebut, seperti dilaporkan Reuters yang dikutip Straits Times.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Straits Times


TERBARU