> >

Cuma Butuh 2 Persen Harta Elon Musk untuk Atasi Kelaparan Dunia

Kompas dunia | 27 Oktober 2021, 16:12 WIB
Warga Afghanistan mengangkat karung gandum bantuan WFP di Kandahar, 19 Oktober 2021. Jutaan warga Afghanistan, termasuk anak-anak, bisa mati kelaparan kecuali jika ada tindakan yang bersifat sangat segera untuk menarik Afghanistan kembali dari ambang kehancuran, seorang pejabat senior PBB memperingatkan (Sumber: Straits Times via AFP)

ABU DHABI, KOMPAS.TV- Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) David Beasley menyatakan, masalah kelaparan global dapat diatasi dengan sebagian kecil harta orang terkaya dunia, seperti Elon Musk dan Jeff Bezos.

Laporan WFP menyebutkan, pandemi dan perubahan iklim membuat puluhan juta orang kelaparan. Misalnya setengah dari populasi Afghanistan yaitu 22,8 juta orang, menghadapi krisis kelaparan akut.

"6 miliar dollar AS (Rp85 triliun) untuk membantu 42 juta orang yang benar-benar akan mati jika kita tidak menjangkau mereka. Ini tidak rumit," kata Beasley seperti dikutip dari Business Insider, Rabu (27/10/2021).

Harta Elon Musk ditaksir mencapai 289 miliar dollar AS atau sekitar Rp4.103 triliun (asumsi kurs Rp14.200). Artinya, hanya 2 persen dari total kekayaan Elon Musk itu dapat membantu mengentaskan masalah kelaparan.

Baca Juga: Elon Musk Diproyeksi Jadi Triliuner Pertama di Dunia Karena SpaceX

Pekan lalu, serangkaian laporan baru dari pemerintahan Joe Biden juga mengeluarkan peringatan keras, bahwa efek perubahan iklim akan meluas dan akan menimbulkan masalah bagi setiap pemerintah.

Pemerintah AS untuk pertama kalinya juga mengakui hubungan antara perubahan iklim dan migrasi. Sebelumnya, WFP telah memperingatkan tentang potensi migrasi tersebut, khususnya di wilayah "Koridor Kering" di Amerika Tengah, seperti Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Nikaragua.

"Kami memberi makan banyak orang di sana dan iklim berubah dengan badai dan banjir bandang; itu menghancurkan," jelas Beasley. 

Di Ethiopia, WFP memperkirakan 5,2 juta orang sangat membutuhkan bantuan makanan di wilayah Tigray. Yaitu wilayah dimana Perdana Menteri Abiy Ahmed memimpin serangan besar-besaran terhadap Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) sejak tahun lalu.

Baca Juga: 16,2 Juta Orang di Yaman Terancam Kelaparan akibat Perang Berkepanjangan

Konflik tersebut membuat ribuan warga sipil terbunuh, sementara lebih dari 2 juta orang mengungsi di Ethiopia. Organisasi kemanusiaan seperti WFP berjuang untuk mendapatkan pasokan bagi mereka yang membutuhkan di wilayah tersebut. Namun, dana mereka terbatas.

"Kami kehabisan uang tunai, dalam hal membayar orang-orang kami. Kami kehabisan uang dan kami tidak bisa memasukkan truk (bantuan) kami," ucap Beasley. 

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber :


TERBARU