> >

Gawat, 43 Ribu Warga Inggris Kemungkinan Dapat Hasil Negatif Covid-19 Palsu

Kompas dunia | 16 Oktober 2021, 21:19 WIB
Taman Sains Wolverhampton, tempat laboratorium Klinik Kesehatan Immensa berlokasi. Foto diambil pada Jumat (15/10/2021). Sekitar 43 ribu orang kemungkinan menerima hasil negatif Covid-19 palsu di sebuah laboratorium swasta di Inggris. (Sumber: Jacob King/PA via AP)

LONDON, KOMPAS.TV – Sekitar 43 ribu orang kemungkinan menerima hasil negatif Covid-19 palsu di sebuah laboratorium swasta di Inggris.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (HSA) menyatakan, laboratorium Klinik Kesehatan Immensa di kota Wolverhampton di Inggris tengah, ditangguhkan memproses tes usap (swab test) usai insiden hasil negatif Covid-19 yang tak akurat.

Will Welfare, direktur insiden HSA menyatakan, pihaknya tengah menyelidiki masalah teknis laboratorium yang menyebabkan hasil tes yang tak akurat itu.

Insiden itu terungkap setelah beberapa orang yang telah melakukan rapid test dan dinyatakan positif Covid-19, justru mendapat hasil negatif pada tes PCR yang lebih akurat.

Baca Juga: Laboratorium Swasta di India Bikin 400.000 Hasil Tes Covid-19 Palsu, Dibuat Negatif

Melansir Associated Press, HSA mengatakan, “Sekitar 400.000 sampel telah diproses di laboratorium, sebagian besar hasilnya negatif. Tetapi diperkirakan sekitar 43.000 orang telah diberikan hasil tes PCR negatif yang tidak benar.”

Sebagian besar penerima hasil tes yang tak akurat itu berada di barat-daya Inggris. Hasil tes yang tak benar itu diberikan antara tanggal 8 September hingga 12 Oktober.

Kendati begitu, HSA menyatakan bahwa insiden itu merupakan insiden terisolasi yang dikaitkan dengan satu laboratorium. Orang-orang yang terkena dampaknya, imbuh HSA, akan dihubungi dan disarankan untuk melakukan tes lain.

Immensa dianugerahi kontrak tes Covid-19 sebesar 119 juta paun (setara Rp2,3 triliun) oleh pemerintah Inggris pada Oktober 2020. Perusahaan itu disebut berkolaborasi penuh dengan otoritas kesehatan Inggris.

Alexander Edwards, seorang profesor Teknologi Biomedis di University of Reading mengatakan, masalah hasil tes itu mengecewakan. Namun, tekannya, “Sebagian besar hasil tes benar. Perlu diingat bahwa sistem pengujian kami telah dibangun hampir dari nol pada awal pandemi.”   

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU