> >

97 Persen Air Terkontaminasi, Warga Gaza Keracunan Pelan-Pelan

Kompas dunia | 6 Oktober 2021, 03:40 WIB
Warga berdiri di dekat reruntuhan gedung al-Shorouk di Jalur Gaza, Palestina setelah serangan Israel pada 12 Mei 2021. (Sumber: Mohammed Talatene/AP Images)

JENEWA, KOMPAS.TV – Warga Gaza keracunan pelan-pelan karena 97 persen air di wilayah tersebut telah terkontaminasi.

Hal itu disampaikan Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania (Euro-Mediterranean Human Rights Monitor) dan Institut untuk Air, Lingkungan dan Kesehatan Global (Global Institute for Water, Environment and Health/GIWEH) dalam sesi ke-48 Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin (4/10/2021).

Euro-Med Monitor dan GIWEH mengatakan, penyebab utama menurunnya kondisi ketahanan air di Gaza adalah blokade Israel yang sudah berlangsung sejak 2007 yang diselingi dengan serangan-serangan militer.

“Saat ini sudah dipastikan bahwa 97 persen air di Gaza telah terkontaminasi; situasi yang diperburuk oleh krisis listrik akut yang menganggu operasional sumur-sumur air dan fasilitas pengolahan limbah,” kata Kepala Program dan Komunikasi Euro-Med Monitor Muhammed Shehada.

Hal tersebut mengakibatkan, kata Shehada, sekitar 80 persen limbah yang tidak terolah dibuang langsung ke laut, dan 20 persen sisanya meresap ke dalam tanah dan mencemari air di Gaza.

Baca Juga: Israel Longgarkan Blokade Gaza, Analis: Dampaknya Tidak akan Terasa

“Serangan-serangan Israel ke Gaza pada Mei lalu menghantam infrastruktur wilayah tersebut yang sebelumnya sudah ringkih, terutama di sektor air.”

Krisis air bersih yang terjadi di Gaza, kata Shehada, mengancam kesehatan penduduk setempat.

“Data terbaru mengindikasikan, sekitar seperempat penyakit yang tersebar di Gaza disebabkan oleh pencemaran air dan 12 persen kematian pada anak-anak dan balita berhubungan dengan penyakit usus yang terkait dengan air yang tercemar.”

“Populasi sipil yang dikurung dalam sebuah perkampungan kumuh beracun sejak lahir hingga mati, dipaksa untuk menyaksikan peracunan secara pelan-pelan anak-anak dan orang-orang tercinta mereka oleh air yang mereka minum dan mungkin dari tanah tempat mereka memanen.”

Penulis : Edy A. Putra Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU