> >

Korban Perkosaan Reynhard Sinaga Akhirnya Angkat Bicara

Kompas dunia | 5 Oktober 2021, 11:29 WIB
Potongan gambar kamera pengawas saat terdakwa kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual Reynhard Sinaga masuk ke apartemennya di Manchester, Inggris yang menjadi salah satu barang bukti Kepolisian Manchester. (Sumber: BBC News)


LONDON, KOMPAS.TV – Salah satu korban perkosaan Reynhard Sinaga akhirnya angkat bicara. Reynhard merupakan seorang predator seksual asal Indonesia yang diperkirakan telah memperkosa sedikitnya 48 pria di apartemennya di Machester, Inggris.

Daniel, korban pertama yang akhirnya memutuskan untuk angkat berbicara, mengatakan dia tidak ingat apapun ketika peristiwa pemerkosaan yang dialaminya terjadi. Dia baru tahu bahwa dirinya merupakan korban pemerkosaan ketika detektif Manchester menunjukkan foto-foto ketika dia diperkosa, dua tahun kemudian.

"Sungguh mengerikan melihat diri Anda begitu tak berdaya dalam foto-foto yang diambil orang lain," katanya.

"Anda bisa lihat aku (seperti) koma. Aku terlihat mati," katanya seperti dikutip dari BBC.

Reynhard menjalani hukuman minimal 40 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas 159 pelanggaran seksual pada Januari 2020.

Baca Juga: Reynhard Sinaga Mungkin Tak Akan Pernah Menghirup Udara Bebas

Reynhard, yang berusia 38 tahun, menguntit korbannya pada malam hari. Dia mencari pria yang terpisah dari teman-temannya, kemudian membawa mereka ke apartemennya di Princess Street, Manchester.

Berbicara dalam film dokumenter BBC Two Catching a Predator, Daniel mengatakan dia memutuskan untuk angkat bicara, demi membantu korban-korban lain.

"Sebagai seorang pria dan mengatakan bahwa saya telah diperkosa adalah hal yang sulit. Itu membuatmu merasa sangat tak berdaya," ujarnya.

Daniel menceritakan, pada tahun 2015 dia keluar pada malam hari untuk merayakan ulang tahun temannya. Setelah itu, mereka tengah mencari taksi untuk pulang.

"Saya perlu ke toilet jadi saya pergi ke gang. Saya tidak ingat apa-apa setelah itu," katanya. Keesokan paginya, dia terbangun di sofa dengan berpakaian lengkap. Dia merasa grogi dan tidak dapat mengingat apapun.

"Lalu saya melihat kaki seseorang berjalan dan saya hanya membeku. Dan kemudian mereka meninggalkan ruangan. Saya baru saja bangun dan berlari keluar pintu," ujarnya.

Baca Juga: Jaksa Banding, Reynhard Sinaga Jalani Sidang Lagi. Hukuman Seumur Hidup?

Daniel mengatakan dia tidak pernah berpikir untuk melapor pada polisi karena dia meragukan apa yang telah terjadi. 

Kemudian pada Juni 2017, seorang detektif yang menginvestigasi kasus Reynhard datang menemuinya. Detektif itu memberitahunya apa yang terjadi pada jam-jam yang hilang dari ingatannya itu.

"Saya bisa melihat cara dia melihat saya [bahwa] dia mengenali saya," katanya.

Daniel mengatakan, detektif itu menunjukkan foto-foto serangan yang terjadi pada malam itu. "Tidak dapat disangkal itu adalah saya. Anda bisa melihat tato saya," ujarnya.

"Ada sedikit kelegaan karena Anda tahu apa yang akhirnya terjadi dan Anda bisa memahaminya. Tetapi mungkin bukan kelegaan itu yang Anda inginkan," katanya.

Reynhard akhirnya ditangkap ketika korban terakhirnya sadar ketika sedang ia perkosa. Sang korban kemudian melawan dan menyerangnya, kemudian melapor kepada polisi. 

Polisi pun kemudian memeriksa Reynhard dan memeriksa telepon genggamnya. Betapa mengejutkan, ternyata telepon Reynhard penuh dengan rekaman tindakan bejatnya yang jika diakumulasi berdurasi ratusan jam. Polisi pun menyelidiki kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris ini.

Det Sersan Kimberley Hames-Evans mengatakan rekaman yang ditemukan di telepon itu sebagai sesuatu yang mengerikan.

Baca Juga: Apa yang Disampaikan Reynhard! - AIMAN (Bag 3)

"Kami mendapat banyak laporan pemerkosaan, tetapi jarang yang bisa Anda lihat dengan mata kepala sendiri," katanya.

Polisi pun kemudian melacak lebih lanjut 23 korban pemerkosa berantai lainnya. Det Sersan Hames-Evans harus melakukan perjalanan ke pelosok negeri, bahkan ke luar negeri untuk memberi tahu korban-korbannya apa yang telah Reynhard lakukan terhadap mereka. 

"Mereka menjadi sangat pendiam dan Anda (bisa) melihat warna memudar dari wajah mereka. Hanya ekspresi 'oh my God' di wajah mereka," katanya.

"Dan saya tahu memberi mereka informasi yang menghancurkan hidup orang ini dan Anda bisa melihatnya," tambahnya.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Purwanto

Sumber : BBC


TERBARU