> >

Pandora Papers Ungkap Skandal Pajak Ratusan Politisi, Miliarder hingga Tokoh Agama

Kompas dunia | 4 Oktober 2021, 09:18 WIB
Ilustrasi: pungutan pajak. (Sumber: Thinkstock)

Pandora Papers mengungkap aset yang disembunyikan di Virgin Islands, Seychelles, Hong Kong, dan Belize. Tetapi beberapa rekening rahasia juga tersebar di perwalian yang didirikan di AS, termasuk 81 rekening di South Dakota dan 37 rekening di Florida.

Hasil investigasi menyebutkan, ada sebuah perusahaan penasihat keuangan membantu Raja Yordania Abdullah II membuat setidaknya 36 perusahan cangkang dari 1995 hingga 2017, membantu raja membeli 14 rumah senilai lebih dari 106 juta dollar AS di AS dan Inggris.

Para penasihat tersebut diidentifikasi sebagai akuntan Inggris di Swiss dan pengacara di Virgin Islands. Rincian tersebut merupakan pukulan memalukan bagi Abdullah, yang pemerintahannya dilanda skandal tahun ini ketika saudara tirinya, mantan Putra Mahkota Hamzah, menuduh “sistem pemerintahan” korupsi dan tidak kompeten.

Raja mengklaim bahwa dia adalah korban dari “rencana jahat,” menempatkan saudara tirinya di bawah tahanan rumah dan mengadili 2 mantan pembantu dekatnya.

Baca Juga: Riset Sebut Pinjaman dari China Jadi Jebakan Buat Negara Miskin

Pengacara Raja Abdullah yang berasal dari Inggris mengatakan, raja tidak diharuskan membayar pajak berdasarkan undang-undang negaranya dan tidak menyalahgunakan dana publik.

Sementara itu, perdana menteri Inggris dari tahun 1997 hingga 2007, Tony Blair, disebut menjadi pemilik gedung bergaya Victoria senilai 8,8 juta dollar AS pada tahun 2017. Pembelian itu dilakukan lewat sebuah perusahaan di Virgin Islands.

Gedung tersebut kini menjadi kantor firma hukum istrinya, Cherie Blair, menurut penyelidikan. Keduanya membeli perusahaan cangkang itu dari keluarga menteri industri dan pariwisata Bahrain, Zayed bin Rashid al-Zayani.

Dengan cara itu, pasangan Blairs bisa terhindar dari pajak properti senilai 400.000 dollar AS. Keluarga Blair dan al-Zayani mengklaim mereka tidak tahu pihak lain terlibat dalam kesepakatan itu. Cherie Blair mengatakan suaminya tidak terlibat dalam pembelian gedung.

Sedangkan orang-orang didekat Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, salah satunya adalah Menteri Keuangan Shaukat Fayaz Ahmed Tarin. Pandora Papers menyebut Tarin menyembunyikan kekayaan jutaan dolar di perusahaan atau perwalian rahasia.

Baca Juga: Obligor BLBI Suyanto Gondokusumo Minta Satgas Juga Tagih Pemilik Bank Dharmala Lainnya

Begitu juga dengan orang-orang di sekitar Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menyembunyikan aset. Dia adalah Konstantin Ernst, yang merupakan kepala eksekutif stasiun TV terkemuka Rusia.

Ernst disebut mendapat diskon untuk membeli dan mengembangkan bioskop era Soviet dan properti sekitarnya di Moskow setelah ia mengarahkan Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi. Ernst mengatakan kepada organisasi itu bahwa kesepakatan itu bukan rahasia dan membantah ia diberi perlakuan khusus.

Selanjutnya, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis. Pada tahun 2009, Babis memasukkan 22 juta dollar AS ke perusahaan cangkang untuk membeli properti berupa kastil di Mougins, Prancis.

Perusahan cangkang dan kastil itu tidak dimasukkan dalam aset Babis yang diungkap ke publik.

"Saya sedang menunggu mereka untuk membawa sesuatu tepat sebelum pemilihan untuk menyakiti saya dan mempengaruhi pemilihan Ceko," cuit Babis dalam akun Twitternya untuk menanggapi laporan tersebut.

Pemilihan parlemen Republik Ceko diadakan pada hari Jumat dan Sabtu pekan ini.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU