> >

Korea Utara Peringatkan Dewan Keamanan PBB agar Tidak Merecoki Program Rudalnya

Kompas dunia | 3 Oktober 2021, 22:21 WIB
Jo Chol Su (kiri), direktur Bagian Urusan Amerika Utara di Kementerian Luar Negeri Korea Utara, saat menghadiri sebuah konferensi internasional tentang nonproliferasi nuklir di Moskow, Rusia, pada 8 November 2019. (Sumber: Kyodo News via AP)

SEOUL, KOMPAS.TV – Korea Utara (Korut) memperingatkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) agar tidak merecoki program rudalnya, Minggu (3/10/2021). Pyongyang juga mengancam jika DK PBB tetap mengganggu kedaulatannya.

Dalam pertemuan tertutup DK PBB pada Jumat (1/10/2021) lalu, Prancis mengedarkan sebuah usulan pernyataan yang mengungkapkan keprihatinan tentang peluncuran rudal Korut. Draf pernyataan tersebut juga berisi seruan agar Pyongyang mematuhi resolusi DK PBB yang melarang peluncuran rudal balistik oleh Korut.

Jo Chol Su, seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Korut, Minggu, memperingatkan DK PBB agar “memikirkan konsekuensi yang akan diakibatkannya di masa depan jika (DK PBB) mencoba melanggar kedaulatan” negara tersebut.

Jo juga menuding DK PBB memiliki standar ganda karena tidak mempermasalahkan uji coba senjata yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Setelah sempat rehat selama enam bulan, Korut kembali melanjutkan uji coba peluncuran rudal pada September lalu.

Korut meluncurkan rudal-rudal baru termasuk senjata berkemampuan nuklir yang mampu mencapai Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, dua sekutu AS.

Baca Juga: Adik Kim Jong-Un Naik Pangkat, Jadi Salah Satu Pemegang Keputusan di Korea Utara

Belum lama ini, Korut menawarkan perundingan bersyarat dengan Korsel. Sejumlah pengamat memandang langkah tersebut sebagai upaya Pyongyang agar Washington melonggarkan sanksi ekonomi yang dijatuhkannya kepada Korut.

Sejumlah resolusi DK PBB melarang Korut untuk melakukan aktivitas rudal balistik apapun. Pyongyang diyakini ingin memasukkan senjata nuklir pada rudal balistiknya.

Korut menegaskan program nuklirnya bertujuan untuk menghadapi ancaman militer AS. Sementara Washington mengatakan tidak bermaksud jahat terhadap Pyongyang.

Penulis : Edy A. Putra Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU