> >

Terburuk Dalam Sejarah, Korban Tewas Kerusuhan Penjara Ekuador Capai 100 Orang

Kompas dunia | 30 September 2021, 06:51 WIB
Sebuah ambulans berangkat dari penjara Litoral setelah kerusuhan, di Guayaquil, Ekuador, Selasa, 28 September 2021. Sebuah operasi polisi dan militer berhasil menguasai kembali penjara regional setelah lima jam. Sedikitnya 100 orang tewas dalam peristiwa ini. (Sumber: AP/Angel DeJesus)

QUITO, KOMPAS.TV — Bentrok antar geng di sebuah penjara di kota Guayaquil, Ekuador, menewaskan sedikitnya 100 narapidana dan melukai 52 lainnya.

Pihak berwenang menyebut peristiwa ini merupakan pembantaian penjara terburuk dalam sejarah negara itu. Menurut keterangan petugas kepolisian, Rabu (29/9/2021), sedikitnya lima orang tewas karena dipenggal.

Presiden Ekuador Guillermo Lasso menetapkan keadaan darurat dalam sistem penjara Ekuador.

Pihak berwenang mengaitkan pertumpahan darah di penjara itu dengan geng-geng kartel narkoba internasional yang berjuang untuk menguasai penjara.

Pihak penjara mengatakan, pertempuran ini melibatkan dua geng, yaitu "Los Lobos" dan "Los Choneros" yang menggunakan senjata, pisau dan bom.

Dibutuhkan waktu selama lima jam untuk mengendalikan situasi di penjara pada Selasa (28/9/2021).

Baca Juga: Kericuhan di Penjara Ekuador, 24 Tahanan Tewas dan 48 Terluka

Departemen Komunikasi Ekuador mengatakan, Presiden akan mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan rincian keadaan darurat.

“Dalam sejarah negara ini, belum pernah ada insiden serupa atau bahkan mendekati yang seperti ini,” kata Lady Zúñiga, mantan presiden Dewan Rehabilitasi Nasional Ekuador.

Zúñiga, yang juga menteri kehakiman negara itu, mengatakan dia menyesal bahwa langkah-langkah tidak diambil untuk mencegah pembantaian lain, menyusul kerusuhan penjara yang mematikan Februari lalu.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Fadhilah

Sumber : Associated Press


TERBARU