> >

Penuhi Sebuah Kapal Kecil, 686 Imigran Berlabuh di Italia

Kompas dunia | 28 September 2021, 22:17 WIB
Tangkapan layar video yang memperlihatkan kapal penuh imigran yang berlabuh di Lampedusa, Italia, Senin (27/9/2021). (Sumber: Mauro Buccarello/Associated Press)

LAMPEDUSA, KOMPAS.TV - Italia menerima ratusan imigran yang datang dengan kapal kecil ke perairan Kepulauan Pelagie, selatan Sisilia, pada Senin (27/9/2021) tengah malam waktu setempat. Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNHCR menyebut kedatangan ini sebagai kedatangan imigran terbesar di Italia selama beberapa tahun terakhir.

Totalnya, sebanyak 686 pengungsi dilabuhkan ke Pulau Lampedusa, wilayah paling selatan Italia yang lebih dekat ke Afrika dibanding Italia daratan. Ratusan pengungsi itu memenuhi kapal sepanjang 15 meter.

Kapal itu dijumpai oleh penjaga pantai Italia dan diminta berlabuh ke pelabuhan terdekat di Lampedusa. Lampedusa sendiri merupakan salah satu tujuan utama penyelundup imigran yang berbasis di Libya.

Baca Juga: Imigran yang Dideportasi dari AS Tiba di Haiti, Kerusuhan Pecah di Bandara

“Ini adalah jumlah kedatangan orang tertinggi dalam satu kapal pada 2021. Jumlah sebanyak itu, dalam satu kedatangan, tidak tercatat sejak Agustus 2016,” catat UNHCR sebagaimana dilansir Associated Press.

Menurut organisasi kemanusiaan Mediterranean Hope, penumpang kapal itu terdiri dari 658 pria, 12 wanita, dan 12 anak-anak. Mereka berasal dari Mesir, Maroko, Chad, Ethiopia, Suriah, Nigeria, Sudan, serta Senegal. Kapal itu berlayar dari Zuwarah, Libya.

UNHCR menyampaikan bahwa banyak dari penumpang yang menderita scabies, sebuah penyakit kulit menular.

Setelah berlabuh, para penumpang dibawa ke pusat penerimaan dan diproses. Italia sendiri membuat program untuk memvaksinasi imigran yang datang ke Lampedusa dengan vaksin Covid-19.

Jumlah imigran yang datang ke Italia sendiri dilaporkan meningkat akhir-akhir ini. Per Senin (27/9/2021) lalu, tercatat 44.778 imigran tiba ke Italia pada 2021. Kebanyakan imigran berasal dari Tunisia, Bangladesh, serta Mesir.

Kementerian Dalam Negeri Italia mencatat, jumlah itu hampir dua kali lipat dari jumalh kedatangan imigran pada sembilan bulan pertama 2020, serta lima kali lipat dari jumlah kedatangan pada 2019.

Negara-negara di Laut Mediterania sendiri belakangan ini semakin mendesak Uni Eropa untuk membuat kebijakan imigrasi yang lebih “adil”. Mereka meminta beban masalah imigrasi dibagi rata ke negara-negara Eropa lain.

Baca Juga: Kapal Penjaga Pantai Libya Mengejar dan Menembaki Perahu Penuh Imigran

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU