> >

Nasib Afghanistan Kemungkinan Berbeda jika Presiden Ashraf Ghani Tidak Kabur

Kompas dunia | 28 September 2021, 19:50 WIB
Poster mantan presiden Afghanistan terguling Ashraf Ghani di Kabul yang setengah terkoyak. (Sumber: France24)

KABUL, KOMPAS.TV - Keputusan bekas presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang kabur, mengejutkan banyak pihak. Hal tersebut diungkapkan oleh utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad.

Dalam wawancara khusus kepada Ariana News, diplomat berusia 70 tahun ini mengungkapkan komunikasi AS dengan Ghani pada hari-hari jelang kejatuhan Kabul.

Menurut Khalilzad, pada malam sebelum kabur ke luar negeri, Ghani sempat berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken via telepon.

Kata dia, Ghani tidak menunjukkan gerak-gerik hendak kabur dalam pembicaraan itu. Presiden yang menjabat sejak 2014 itu sama sekali tidak memberitahukan rencananya.

Baca Juga: 3 Poin Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Bela Diri HIngga Tepis Kabar Kabur dari Afghanistan

“Presiden Afghanistan tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun bahwa dia hendak pergi. Semua orang termasuk AS terkejut ketika ini terjadi,” kata Khalilzad.

Menurutnya, jika Ghani tidak kabur, jalannya perebutan kekuasaan di Afghanistan mungkin berbeda. 

Khalilzad berandai, jika Ghani justru pilih mengundurkan diri demi kedamaian Afghanistan, dan membiarkan pemerintahan baru terbentuk, itu akan menjadi “langkah bersejarah”.

“Nama presiden [Ghani] dapat tertulis dengan tinta emas dalam sejarah Afghanistan,” imbuhnya mengandaikan jika sang presiden tidak kabur.

Khalilzad menduga, Ghani mungkin merasa nyawanya terancam sehingga pilih kabur. Jelang direbutnya Kabul, situasi politik negara itu pun tidak berpihak kepada pemerintahannya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Ariana News


TERBARU