> >

Membantai 800.000 Orang, Pemimpin Genosida Rwanda Meninggal di Tahanan

Kompas dunia | 26 September 2021, 10:03 WIB
Saloah satu pemimpin Genosida Rwanda, Theoneste Bagosora meninggal saat berada dalam masa tahanan saat menjalani perawatan jantung di rumah sakit Bamako. (Sumber: AP)

BAMAKO, KOMPAS.TV - Seorang pemimpin genosida Rwanda yang terlibat pembantaian 800.000 orang di negara itu pada 1994 meninggal saat menjalani masa tahanan.

Theoneste Bagosora, mantan kolonel angkatan bersenjata Rwanda meninggal di usia 80 tahun di sebuah rumah sakit di Bamako, Mali, Sabtu (25/9/2021).

Bagosora merupakan sosok senior di Kementerian Pertahanan Rwanda pada saat terjadinya genosida.

Pengadilan kriminal PBB memberikannya hukuman penjara seumur hidup, yang kemudian dikurangi menjadi 35 tahun.

Baca Juga: Pria Ini Tewas setelah Menelan Bensin yang Disedotnya, Gambaran Krisis BBM di Lebanon

Putra Bagosora, Achille mengatakan kepada BBC, ayahnya meninggal saat tengah menjalani perawatan masalah jantung.

Bagosora terlibat dalam pembantaian sekitar 800.000 orang, kebanyakan dari etnis Tutsi, dalam genosida yang terjadi selama 100 hari.

Pembantaian itu terjadi setelah pesawat yang membawa Presiden Rwanda, Juvenal Habyarimana ditembak jatuh pada 6 April 1994.

Pemberontak Tutsi pun dituduh sebagai pelakunya, yang membuat milisi suku Hutu, yang merupakan mayoritas di Rwanda, Interhamwe melakukan pembantaian.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Tidak Kasih Akses Penuh, Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar Belum Bisa Bertugas

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU