> >

Bukti Baru Penelitian Patahkan Teori Covid-19 Berasal dan Berawal dari Kebocoran Laboratorium

Kompas dunia | 25 September 2021, 23:35 WIB
Ilustrasi virus corona, penyebab Covid-19. (Sumber: Shutterstock)

CANBERRA, KOMPAS.TV - Sebuah studi baru memberikan bukti yang mematahkan teori bahwa Covid-19 bermula dari kebocoran laboratorium.

Hal itu diberitakan media Australia yang dilansir Xinhua dan Antara, Sabtu (25/09/2021).

Laporan pracetak studi yang dirilis via internet menyajikan bukti kuat yang mendukung teori limpahan alami asal mula Covid-19, dengan hasil yang sulit disamakan dengan teori 'kebocoran lab'. Seperti diungkap Hamish McCallum, Direktur Center for Planetary Health and Food Security di Universitas Griffith, dalam artikel The Conversation, Jumat (25/09/2021).

Menurut artikel itu, studi tersebut didasarkan pada pemeriksaan pengurutan genetika secara teliti dari dua garis keturunan awal orang-orang yang terinfeksi pada akhir 2019 hingga awal 2020.

Baca Juga: Penelitian Temukan Kelelawar Tapal Kuda Laos Bawa Virus Corona Berfitur Sama dengan Virus Covid-19

Kedua garis keturunan itu dibedakan oleh dua nukleotida di dua tempat utama yang berbeda dalam pengurutan gen.

"Seandainya terjadi peristiwa kebocoran tunggal di laboratorium, pemisahan menjadi garis keturunan A dan B pasti sudah terjadi setelah kebocoran," kata artikel tersebut.

Ilustrasi penelitian di laboratorium. (Sumber: Kompas.id/Heru Sri Kumoro)

"Oleh karenanya kami berharap dapat menemukan sejumlah substansi dari garis keturunan perantara, dengan garis keturunan nukleotida A berada di satu tempat dan garis keturunan nukleotida B berada di tempat lain."

Baca Juga: AS Tuduh China Tak Kooperatif Pelacakan Asal Covid-19, Wamenlu: Itu Bohong!

"Namun, jika hampir semua pengurutan gen yang diperoleh dari manusia adalah murni garis keturunan A atau murni garis keturunan B, maka ini menunjukkan bahwa terdapat sedikitnya dua peristiwa limpahan berbeda, baik dari kelelawar langsung atau melalui inang perantara," kata artikel itu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/Xinhua/Antara


TERBARU