> >

Presiden Ukraina Sebut PBB Seperti Superhero yang Pensiun

Kompas dunia | 23 September 2021, 16:43 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Sumber: AP Photo/Ted Shaffrey)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seperti superhero yang sudah pensiun.

Hal itu diungkapkannya karena melihat PBB telah kehilangan apa yang seharusnya menjadi arti keberadaan mereka.

Pernyataan itu diungkapkan Zelensky saat pertemuan Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Rabu (22/9/2021).

Zelensky menyebut kegagalan PBB di berbagai bidang mulai dari pembagian virus corona, menghentikan perubahan iklim, hingga menolak pencaplokan Rusia atas negaranya.

Baca Juga: Sempat Ditenggelamkan, "Kota Hantu" Ini Kembali Muncul 64 Tahun Kemudian

“Saya tidak ironis. Saya tidak mengolok-olok siapa pun. Ini waktunya untuk bangun,” katanya dikutip dari Associated Press.

Zelensky mendesak dunia untuk meningkatkan tantangan yang lebih efektif terhadap pencaplokan Rusia atas semenanjung Krimea pada 2014.

Moskow sendiri mengungkapkan langkah tersebut untuk melindungi warga yang berbicara bahasa Rusia di sana.

Pertempuran terbaru antara tentara Ukraina dan separatis yang didukung Ukraina telah membunuh lebih dari 14.000 orang.

Saat ini usaha untuk bernegosiasi terkait penyelesaian politik masih tertahan.

Ia pun melihat ketidakmampuan PBB menyelesaikan masalah ini yang kemudian membuatnya mengeluarkan pernyataan tersebut.

Baca Juga: Ayah Bunuh Teman yang Lecehkan Putri Kecilnya, Sempat Disuruh Gali Kuburnya Sendiri

“Dunia seperti melemparkan semua ketidakberuntungan ke dalam tas yang besar, dan kini jahitannya seperti telah robek,” tuturnya.

“PBB kini seperti superhero yang pensiun dan sudah lupa betapa hebatnya mereka dulu,” kata Zelensky.

Ia pun menunjuk pada beberapa hebat upaya hebat PBB untuk membantu dunia.

Seperti tonggak Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 1948, program pangan, misi penjaga perdamaian dan UNICEF, badan yang membantu anak-anak di lebih dari 190 negara dan wilayah.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU