> >

Militer AS Minta Maaf atas Serangan Drone di Kabul yang Tewaskan 10 Warga Sipil Afghanistan

Kompas dunia | 18 September 2021, 22:22 WIB
Jenderal Kenneth McKenzie (kiri). Kepala Komando Pusat AS Jenderal Frank McKenzie kini menyimpulkan serangan drone Agustus lalu itu adalah kesalahan yang tragis. (Sumber: France24 via AFP/Wakil Koshar)

Baca Juga: Drone AS Salah Sasaran, Mau Incar ISIS-K Malah Tewaskan Relawan & Keluarga

Mobil dan rumah pekerja bantuan AS, Zemari Ahmadi, yang hancur karena diduga menjadi korban salah sasaran serangan drone yang diperintahkan Presiden Joe Buiden, pada 29 Agustus lalu. (Sumber: AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi, File)

"Kami sekarang tahu bahwa tidak ada hubungan antara Ahmadi dan ISIS-Khorasan. Kegiatannya pada hari itu sama sekali tidak berbahaya dan sama sekali tidak terkait dengan ancaman yang kami yakini akan kami hadapi," kata Austin dalam pernyataannya.

"Kami minta maaf, dan kami akan berusaha untuk belajar dari kesalahan mengerikan ini," tuturnya.

Ketika serangan drone itu terjadi di sebuah kawasan perumahan di barat Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, laporan segera bermunculan bahwa serangan tersebut menewaskan banyak warga sipil, termasuk anak-anak.

Video yang direkam dari tempat kejadian memperlihatkan puing-puing mobil berserakan di sekitar halaman sebuah gedung.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pada saat itu bahwa serangan drone menewaskan tujuh orang, dan Taliban sedang menyelidikinya.

Serangan drone terjadi tiga hari setelah seorang pengebom bunuh diri dari ISIS menewaskan 13 tentara AS dan ratusan warga sipil Afghanistan yang berkerumun di luar gerbang bandara Kabul.

Setelah kejadian bom di bandara itu, militer AS melancarkan serangan pesawat tak berawak di Afghanistan timur yang menewaskan dua anggota ISIS.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU