> >

Pertama di Dunia, Kuba Mulai Vaksin Anak-anak Usia Dua Tahun

Kompas dunia | 17 September 2021, 09:45 WIB
Seorang ibu mendekap putrinya yang disuntik vaksin Covid-19 Soberana-02, di Havana, Kuba, Kamis (16/9/2021). Kuba mulai memvaksinasi anak-anak berusia dua tahun dengan vaksin yang dikembangkan secara lokal. (Sumber: Associated Press)

HAVANA, KOMPAS.TV - Kuba memulai vaksinasi Covid-19 besar-besaran untuk anak-anak usia 2-10 tahun, Kamis (16/5/2021). Kuba menjadi salah satu negara pertama di dunia yang memberikan vaksin Covid-19 untuk anak berusia dua tahun.

Pejabat kesehatan di negara tersebut mengatakan vaksin buatan Kuba telah terbukti aman untuk diberikan kepada anak-anak.

“Negara kami tidak akan menempatkan bayi bahkan pada risiko minimal, jika vaksin tidak terbukti aman dan sangat efektif ketika diberikan kepada anak-anak,” ujar Aurolis Otaño, Direktur Universitas Poliklinik Vedado, seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Korban Jiwa Gempa Haiti 1.297 Orang dan Ribuan Luka Berat, Guncangan Hingga Jamaika dan Kuba

Otaño mengatakan, varian Delta telah menyebar pada anak-anak, sehingga komunitas ilmiah Kuba memutuskan untuk menguji klinis vaksin dan memberi persetujuan untuk diberikan kepada anak-anak.

Poliklinik pimpinan Otaño menargetkan dapat memvaksinasi sekitar 300 anak yang berumur antara 2 hingga 5 tahun. Sedangkan anak-anak yang berusia 5 hingga 10 tahun akan menerima suntikan pertama mereka di sekolah.

Duduk di pangkuan ibunya, Lucía yang berusia 2 tahun terlihat sedang melihat gambar di bukunya, menunggu untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Di ruang sebelah, Danielito, yang juga berusia 2 tahun, terisak saat mendapat suntikan.

Ibu Lucía, Denisse González, mengawasi anak-anak di ruang vaksinasi sambil menunggu beberapa menit, ketika putrinya diawasi setelah divaksinasi.

“Saya sangat ragu dan khawatir pada awalnya, sungguh. Tetapi saya memberi tahu diri saya sendiri, kesehatan anak-anak kita adalah yang pertama dan utama. Yang merupakan hal utama dan sumber penularan adalah karena anak kecil selalu bermain di lantai,” tambah González.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU