> >

Partai Buruh Menangi Pemilu Norwegia, Skandinavia Dikuasai Koalisi Sayap Kiri

Kompas dunia | 15 September 2021, 18:22 WIB
Jonas Gahr Store dan anggota Partai Buruh berselebrasi ketika memantau hasil penghitungan suara Pemilu Norwegia, Senin (13/9/2021). (Sumber: Javad Parsa/NTB via Associated Press)

OSLO, KOMPAS.TV - Partai Buruh (AP) yang diketuai Jonas Gahr Store menang telak di pemilihan umum (pemilu) Norwegia yang digelar sejak Senin (13/9/2021). AP dilaporkan memenangi 26,3 persen suara, lebih tinggi dari delapan kontestan lain.

Hasil Pemilu Norwegia saat ini disebut telah dihitung 100 persen. Namun, pengumuman resmi masih menunggu proses verifikasi.

Partai Buruh yang berhasil mendongkel koalisi Konservatif yang dipimpin Perdana Menteri Erna Solberg, telah berkuasa sejak 2013.

Di Pemilu 2021, partai Store mengampanyekan transisi gradual dari industri perminyakan yang membuat Norwegia kaya. Partai Buruh mengampanyekan transisi ke energi terbarukan demi masa depan lingkungan.

Baca Juga: Norwegia, China, dan Tunisia Serukan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Selain itu, Store juga mengampanyekan keadilan sosial.

“Norwegia telah memberikan sinyal yang jelas, hasil pemilu menunjukkan bahwa rakyat Norwegia menginginkan masyarakat yang lebih adil,” kata politisi berusia 61 tahun itu seperti dikutip Al Jazeera.

Partai Buruh pun diproyeksikan akan membentuk koalisi sayap kiri di parlemen, dengan Store mengisi pos perdana menteri. Kemenangan telak di pemilu membuat koalisi itu diproyeksikan menempati 100 dari 169 kursi parlemen yang tersedia.

Kemenangan Partai Buruh membuat Norwegia menjadi negara Skandinavia kelima yang dipimpin pemerintahan sayap kiri. Sebelumnya, pada 2019, partai sayap kiri juga menang di Finlandia, Swedia, serta Denmark.

Pada April 2021, Greenland juga membentuk pemerintahan sayap kiri usai Partai Inuit Ataqatigiit yang beraliran sosial-demokrat dan separatis memenangi pemilu. Greenland memang masih termasuk wilayah Denmark, tetapi memiliki otonomi membentuk pemerintahan sendiri sejak 1979.

Baca Juga: Greenland, Pulau Terbesar di Dunia yang Tidak Hijau Seperti Namanya

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al Jazeera


TERBARU