> >

Rezim Kim Jong-un Tembak Rudal Sejauh 1.500 Km, Diduga untuk Diisi Hulu Ledak Nuklir

Kompas dunia | 13 September 2021, 10:17 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP, File)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara menembakkan rudal yang mampu mencapai jarak 1.500 km pada Sabtu (11/9/2021) dan Minggu (12/9/2021).

Negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un tersebut mengungkapkan penembakkan tersebut adalah uji coba rudal jarak jauh.

Mereka pun menegaskan uji coba tersebut telah memberikan keberhasilan.

Namun pengamat menilai bahwa uji coba tersebut merupakan langkah Kim Jong-un untuk mengisinya dengan hulu ledak nuklir.

Seperti diungkapkan KCNA, Senin (13/9/2021), dan dikutip dari Al-Jazeera, rudal yang telah dikembangkan selama dua tahun itu sukses mencapai target sejauh 1.500 km.

Baca Juga: Gara-Gara Memuji Penampilan Kim Jong-Un, Penyiar TV Ini Banjir Kecaman

Setelahnya rudal itu pun jatuh ke perairan wilayah Korea Utara.

Pihak Korea Utara menegaskan rudal tersebut merupakan senjata strategis yang signifikan, dan menemui keinginan Kim Jong-un memperkuat militer negaranya.

Terakhir kali Korea Utara melakukan uji coba rudal pada Maret lalu, ketika meluncurkan rudal balistik jarak dekat.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JSC) mengatakan analisis mendalam tengah dilakukan dengan intelijen AS atas peluncuran rudal tersebut.

Namun menurut Yonhap, JSC menolak mengonfirmasikan tempat uji coba dilakukan, dan apakah sebelumnya mereka telah mendeteksi adanya peluncuran.

Uji coba tersebut memperlihatkan kelanjutan dari ekspansi program senjata Korea Utara, setelah pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) untuk melucuti program nuklir mereka terhenti pada 2019.

Baca Juga: Waduh, 13 Gorila Positif Covid-19 di Kebun Binatang Atlanta, Diyakini Tertular dari Penjaganya

PBB sendiri telah memberikan sanksi kepada Korea Utara terkait menggunakan teknologi rudal balistik.

Namun larangan tersebut tidak untuk rudal jelajah, yang terbang pada ketinggian lebih rendah dan jarak yang pendek.

Pengamat Leif-Eric Easley, Profesor Studi Internasional di Universitas Perempuan Ewha, menilai uji coba tersebut provokatif.

Ia mengatakan hal itu sebagai implikasi Pyongyang berencana membuat miniatur kepala nuklir agar bisa sesuai dengan rudal.

“Jika itu masalahnya, maka uji coba ini pantas mendapatkan usaha dari internasional untuk memperkuat sanksi,” katanya.

Baca Juga: Korut Tembak Rudal Balistik Jarak Jauh, Mampu Hantam Sasaran hingga 1.500 Km

Seperti diungkapkan KCNA, rudal tersebut merupakan senjata strategis yang telah dikembangkan dua tahun terakhir.

Senjata itu juga menjadi elemen kunci pada rencana lima tahun yang digaungkan pada Januari lalu untuk meningkatkan ilmu pengetahuan pertahanan dan senjata.

“Rincian tes pada bagian dari rudal, skor dari dari dorongan dasar mesin, berbagai tes penerbangan, tes kontrol dan bimibiangan dan tes kekuatan hulu ledak dan sebagainya dilakukan dengan sukses,” ungkap KCNA.

Pengumuman uji coba rudal itu juga hanya beberapa hari sebelum kepala negosiator nuklir dari AS, Korea Selatan dan Jepang bertemu di Tokyo untuk mencari cara memecahkan kebuntuan dengan Korea Utara.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU