> >

10 Warga Desa Tewas Terbunuh dalam Bentrokan dengan Junta Militer Myanmar

Kompas dunia | 11 September 2021, 02:05 WIB
Operasi junta militer Myanmar sudah membunuh lebih dari 1.000 rakyatnya yang melawan kudeta militer 1 Februari lalu (Sumber: Straits Times via Reuters)

YANGON, KOMPAS.TV - Pasukan Myanmar membunuh beberapa anggota "pasukan pertahanan" lokal dalam bentrokan sehari, kata junta militer hari Jumat (10/09/2021). Pada peristiwa tersebut, penduduk setempat dan media melaporkan sedikitnya 10 orang tewas.

France24 melaporkan, pasukan junta militer mendapat serangan dengan "senjata kecil dan senjata rakitan" ketika mereka memasuki desa Myin Thar di wilayah Magway barat pada hari Kamis, klaim juru bicara militer Zaw Min Tun kepada People Media yang didukung junta militer.

Para tentara yang sedang mencari anggota "Angkatan Pertahanan Rakyat" setempat, membunuh sejumlah anggota perlawanan, tanpa memberikan angka pasti. Dia menambahkan bahwa junta militer juga telah menyita 23 pucuk senjata.

"Lebih dari 10 orang dari desa saya ditembak dan dibunuh," kata seorang warga Myin Thar yang tidak mau disebutkan namanya.

Tentara membakar beberapa rumah setelah bentrokan, kata mereka.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Kesulitan Rekrut Anggota Baru, Diyakini akibat Kudeta dan Kebrutalan

Penampakan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) untuk menandingi aparat di bawah Pemerintahan Junta Militer Myanmar. (Sumber: Tangkapan layar Facebook National Unity Government of Myanmar)

Seorang penduduk desa tetangga Thar Lin mengatakan, penduduk setempat melarikan diri karena suara pertempuran dan sekarang berlindung di sebuah biara lokal atau di hutan.

Media setempat melaporkan antara 10 dan 15 penduduk tewas terbunuh.

Bentrokan yang melibatkan milisi sipil melawan pasukan junta militer sebagian besar terbatas di daerah pedesaan tetapi pada bulan Juni setidaknya enam orang tewas dalam baku tembak di Mandalay, kota terbesar kedua negara itu.

Pada hari Selasa, sekitar selusin menara komunikasi milik militer dihancurkan. Pada hari yang sama pemerintah bayangan yang bekerja untuk membalikkan kudeta menyerukan "perang defensif rakyat melawan junta".

Pemerintah Persatuan Nasional yang mengklaim sebagai pemerintah negara yang sah, terdiri dari anggota parlemen pembangkang yang bersembunyi atau diasingkan, banyak dari mereka dari partai pemimpin terguling Aung San Suu Kyi.

Junta militer mempertahankan kudetanya dengan menuduh kecurangan besar-besaran selama pemilihan umum pada akhir 2020 yang dimenangkan dengan telak oleh Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi .

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU