> >

9/11: Veteran CIA Yakin Taliban akan Undang Al-Qaeda Bangun Kembali Afghanistan

Kompas dunia | 9 September 2021, 18:12 WIB
Asap tebal membumbung ke angkasa seiring ledakan disertai kobaran api saat dua pesawat komersial yang dibajak, menabrakkan diri ke menara kembar World Trade Center di New York, Amerika Serikat, Selasa (11/9/2001). Peristiwa teror ini dikenal dengan 9/11. (Sumber: AP Photo/Chao Soi Cheong)

Baca Juga: Lebih 3,000 Orang Meninggal Setiap Hari Akibat Covid-19 di AS, Lebih Banyak dari D-Day dan 9/11

Tak kalah penting, imbuhnya, adalah bahwa AS tetap memegang nilai-nilainya selagi memburu teroris. Ia menyadari bahwa tahun-tahun setelah serangan 11 September merupakan periode kontroversial bagi CIA.

Saat itu, CIA membangun penjara rahasia dan memperbolehkan interogasi yang oleh banyak orang dituding melanggar batas hingga mengarah ke penyiksaan.

Misi-misi itu, kata Morell, seharusnya tak pernah diterima dan dilakukan CIA.

“Kebalikan dengan kearifan konvensional, kami tak berpengalaman dalam (melakukan) interogasi,” kata Morell.

“Menginterogasi seseorang yang ingin mengungkap semuanya pada kami, ya, kami ahlinya. Tapi mengorek keterangan dari orang yang tak (ingin) berbicara dengan kami, kami sama sekali tak berpengalaman.”

Pada Kamis (9/9/2021), sebuah panel juga mendiskusikan persidangan tahun 2006 terhadap Zacarias Moussaoui, satu-satunya terdakwa yang diadili di pengadilan AS atas perannya dalam serangan 11 September.

Hakim yang memimpin sidang itu, Leonie Brinkema, juga jaksa dan pengacara pembela, dijadwalkan berpartisipasi dalam panel itu.  

Baca Juga: Taliban, Al-Qaeda dan ISIS Ternyata Bertolak Belakang dan Sering Baku Bunuh, Simak Kisah Mereka

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU