> >

Mahasiswa Palestina Produksi Ventilator Lokal Berteknologi Tinggi

Kompas dunia | 7 September 2021, 05:40 WIB
Ali Shraydah, seorang insinyur mekatronik yang mengembangkan perangkat lunak untuk ventilator mengoperasikan ventilator yang dikembangkan oleh Universitas Teknik Palestina di kota Tulkarm (PTUK), di Tepi Barat, Palestina (Sumber: Associated Press)

TEPI BARAT, KOMPAS.TV – Meski negaranya kerap dilanda konflik, namun ilmuwan Palestina tetap melakukan inovasi untuk berjuang di tengah pandemi Covid-19.

Tim insinyur di Tepi Barat menciptakan ventilator yang dapat mendaur ulang oksigen dari udara, untuk memasok kebutuhan oksigen pasien.

Selain itu, ventilator ini memiliki keunggulan yang dapat dikontrol oleh aplikasi telepon seluler, sehingga dapat mengirimkan informasi kepada dokter mengenai kondisi pasien.

"Selama pandemi virus Corona, para dokter menghadapi masalah untuk mendekati pasien. Jadi ide kami adalah memberi mereka informasi mengenai kondisi pasien dengan perangkat ini, tanpa harus berada di dekat pasien virus corona," kata Ali Shraydah, seorang insinyur mekatronik yang mengembangkan perangkat lunak untuk ventilator tersebut, seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: AS Berencana Buka Konsulat Untuk Palestina di Yerusalem, Israel Lontarkan Peringatan

Ventilator ini dikembangkan oleh empat insinyur dari Universitas Teknik Palestina di kota Tulkarm (PTUK), Tepi Barat dan diumumkan pada publik sejak minggu lalu.

Ventilator dilengkapi dengan 11 sistem dan perangkat ini memiliki beberapa pengaturan yang dapat berubah tergantung pada kondisi pasien.

Ventilator dapat menyediakan oksigen saat pasien tidak bernafas, mengendalikan kecepatan, tekanan dan volume udara yang diberikan kepada pasien, dan kemampuan untuk memantau dan membantu pasien saat pernapasan mereka berubah.

Pengembangnya ingin menyoroti bahwa perangkat ini tidak bergantung pada tangki oksigen dan dapat mendaur ulang oksigen dari udara untuk membantu pasien bernafas.

Setelah membaca laporan teknis yang diterbitkan oleh universitas di Palestina ini, insinyur desain produk yang berbasis di Inggris, Jonathan Mason, mengatakan bahwa ventilator memiliki kemampuan untuk menggunakan oksigen eksternal dan konsentrator oksigen internalnya sendiri.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/The Associated Press


TERBARU