> >

Putra Muammar Khadafi Dibebaskan Setelah Ditahan Lebih dari Tujuh Tahun

Kompas dunia | 6 September 2021, 07:32 WIB
Salah satu putra mantan pemimpin Libya, Muammar Khadafi, dibebaskan dari penjara setelah ditahan selama lebih dari 7 tahun. Foto ini merupakan dokumentasi pada 25 September 2011. (Sumber: Associated Press)

TRIPOLI, KOMPAS.TV - Pihak berwenang Libya pada Minggu (5/9/2021) membebaskan salah satu putra Muammar Khadafi setelah lebih dari tujuh tahun ditahan di ibu kota Libya, Tripoli, setelah diekstradisi dari negara tetangga mereka, Niger.

Mohamed Hamouda, juru bicara pemerintah transisi, mengatakan, pihak berwenang baru saja menerapkan perintah pengadilan untuk membebaskan Al-Saadi Khadafi.

Media lokal melaporkan Al-Saadi Khadafi dibebaskan setelah dia dibebaskan dari tuduhan yang berasal dari masa pemberontakan melawan kekuasaan ayahnya. Menurut situs berita Al Marsad, setelah dibebaskan ia melakukan perjalanan ke Turki.

Pada saat pemberontakan tahun 2011, Al-Saadi Gadhafi memimpin brigade pasukan khusus yang terlibat dalam tindakan keras terhadap pengunjuk rasa dan pemberontak.

Baca Juga: Kapal Penjaga Pantai Libya Mengejar dan Menembaki Perahu Penuh Imigran

Kemudian ketika rezim ayahnya runtuh, dia menyelundup melintasi gurun menuju Niger pada 2011. Namun dia diekstradisi pada Maret 2014 setelah dia dan rekan-rekannya "gagal menghormati kondisi masa tinggalnya di Niger”. Hal ini diungkapkan oleh pemerintah Niger kala itu.

Seperti dikutip dari The Associated Press, Muammar Khadafi memiliki delapan anak, yang sebagian besar memainkan peran penting dalam rezimnya.

Putranya yang Bernama Muatassim telah terbunuh pada saat yang sama ketika Khadafi ditangkap dan dibunuh. Sedangkan dua putranya yang lainnya, Seif al-Arab dan Khamis, tewas sebelumnya dalam pemberontakan.

Putranya yang bernama Seif al-Islam, pernah menjadi pewaris ayahnya, ia berada di Libya sejak dibebaskan dari tahanan pada 2017. Sedangkan putranya yang Bernama Hannibal, dilaporkan masih ditahan di Lebanon.

Selain itu, anak-anaknya yang lain masih buron dan mencari suaka di Aljazair bersama dengan istri Khadafi.

Selama pemerintahan ayahnya, Al-Saadi Khadafi dikenal karena gaya hidupnya yang mewah dan dia menguasai liga sepak bola Libya.

Dia pernah bermain untuk beberapa tim di Libya dan sebuah tim di Italia sampai dia gagal dalam tes narkoba. Dia juga pernah memimpin federasi sepak bola Libya dan tim nasionalnya.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Desak Pasukan Asing dan Tentara Bayaran Untuk Hengkang dari Libya

Al-Saadi Khadafi pernah terlibat kasus kerusuhan pertandingan bola pada 1996. Saat itu pasukan keamanan menembaki penggemar sepak bola hingga sejumlah orang tewas.

Dia juga dicurigai dalam pembunuhan Bashir Al-Riyani tahun 2005, yaitu seorang pemain sepak bola Libya terkenal yang merupakan kritikus vokal terhadap rezim Khadafi.

Setelah ekstradisinya dari Niger, jaksa di Libya mengatakan dia menghadapi dakwaan sehubungan dengan penculikan dan pemerkosaan selama pemberontakan 2011, penyalahgunaan jabatannya, dan pembunuhan Al-Riyani.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU