> >

Uni Eropa Tawarkan Bantuan Dana untuk Negara Tetangga yang Tampung Pengungsi Afghanistan

Kompas dunia | 2 September 2021, 03:05 WIB
Sejumlah pengungsi Afghanistan di area terbuka Chaman, kota perbatasan di provinsi Baluchistan, Pakistan, Rabu (1/9/2021). Uni Eropa menawarkan bantuan dana bagi negara-negara tetangga yang menampung sementara para pengungsi Afghanistan. (Sumber: AP Photo/Jafar Khan)

DOHA, KOMPAS.TV –  Uni Eropa menawarkan dana bantuan senilai jutaan euro bagi negara-negara tetangga Afghanistan untuk menampung sementara puluhan ribu pengungsi Afghanistan sembari menunggu penempatan di sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat (AS). Namun, Pakistan dan sejumlah negara tetangga Afghanistan memperingatkan, mereka tak akan menerima lebih banyak pengungsi Afghanistan secara permanen.

Melansir The Guardian pada Selasa (31/8/2021), Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Heiko Maas menyatakan, Uni Eropa menyediakan dana bantuan sebesar 100 juta euro (setara Rp1,6 triliun) bagi negara-negara tetangga yang membantu mengatur manajemen perbatasan dan memerangi ekstremisme. Sebagai tambahan, Jerman juga menjanjikan dana bantuan sebesar 500 juta euro (setara Rp8,4 triliun) dalam upaya itu.

Maas mengunjungi Turki, Uzbekistan, Tajikistan, Pakistan, dan Qatar dalam upaya mencapai kerja sama dan pengertian dari negara-negara dimaksud dalam menangani para pengungsi. Maas juga mendiskusikan pembukaan kembali bandara internasional Kabul dengan bantuan Qatar dan Turki.

Baca Juga: Qatar Peringatkan Dunia, Mengisolasi Taliban Bisa Makin Guncang Afghanistan

Menlu Qatar menyatakan masih berupaya membujuk Taliban agar tidak mengizinkan penerbangan sewa ke luar negeri beroperasi kecuali ada peran warga asing dalam mengelola bandara Kabul. Tentu, dengan dukungan pasukan keamanan.

Sejak lama, Qatar memainkan peran penting dalam mediasi dengan Taliban. Qatar juga berperan sebagai tempat perhentian pertama lebih dari 100.000 orang pengungsi dalam penerbangan evakuasi Agustus lalu.

Pembicaraan menyangkut pembukaan kembali bandara Kabul masih menemui jalan buntu. Turki, melalui kantornya di Qatar, berusaha menancapkan pengaruhnya di Afghanistan, namun dicurigai Taliban.

Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan, Turki adalah satu-satunya negara yang dapat diandalkan untuk menstabilkan Afghanistan, pernyataan yang tentu tak akan disukai Pakistan maupun Iran.

Baca Juga: Pakistan Serbu Persembunyian ISIS di Quetta, 11 Terduga Teroris Tewas dalam Baku Tembak

Iran memperkirakan, sekitar 7.000 pengungsi Afghanistan dalam sehari telah menyeberang wilayah perbatasannya secara ilegal. Perbatasan Iran – Afghanistan membentang sepanjang 980 kilometer dan tak terjaga dengan baik. Iran juga hanya menerima sedikit bantuan internasional.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Fadhilah

Sumber : The Guardian


TERBARU