> >

Malaysia Cari Kepastian Dua Warganya yang Ditangkap Taliban dan Dituding Terlibat ISIS Khorasan

Kompas dunia | 29 Agustus 2021, 15:15 WIB
Kelompok Negara Islam IS Khorasan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri Bandara Kabul yang tewaskan setidaknya 92 warga Afghanistan, 13 marinir AS dan membuat ratusan orang luka berat (Sumber: Homeland Security Today)

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Pemerintah Malaysia mencari bantuan dari badan keamanan asing di Afghanistan untuk memastikan laporan media bahwa dua warga negaranya ditangkap oleh Taliban di Afghanistan atas dugaan keterlibatan mereka dalam ISIS atau IS Khorasan.

Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Acryl Sani Abdullah Sani mengatakan mereka tidak memiliki informasi mengenai keterlibatan warga Malaysia dalam kelompok militan di Afghanistan seperti IS Khorasan atau Negara Islam Khorasan.

"Kepolisian Kerajaan Malaysia telah meminta badan keamanan di luar negeri untuk mengonfirmasi laporan serta tuduhan itu," katanya dalam sebuah pernyataan, Sabtu (28/8/2021).

"Investigasi juga sedang dilakukan untuk mengetahui apakah laporan tersebut melibatkan pejuang Negara Islam Malaysia yang sudah berada di luar negeri."

Baca Juga: Taliban Umumkan Warga Afghanistan Berdokumen Sah di Masa Depan Boleh Lakukan Perjalanan Kemana Saja

Publikasi Inggris The Times  pada Sabtu kemarin melaporkan penangkapan enam anggota ISIS, termasuk dua orang Malaysia, mengutip seorang pejabat Taliban.

Dalam dekade terakhir, lusinan warga Malaysia telah meninggalkan negara mereka untuk berperang dengan Negara Islam di Suriah dan negara-negara lain, meskipun beberapa telah diizinkan untuk kembali di bawah kondisi yang ditetapkan oleh pihak berwenang.

Belum jelas berapa banyak yang tersisa di luar negeri.

Baca Juga: Taliban Klaim Tangkap Enam Personel ISIS di Kabul, Dua Diantaranya Warga Malaysia

Sebelumnya kelompok Taliban menyatakan berhasil menangkap enam personel Negara Islam di Irak dan Suriah ISIS, yang dikenal sebagai Negara Islam Khorasan (IS-K), yaitu empat warga Afghanistan dan dua orang warga Malaysia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Antara/Reuters


TERBARU