> >

Jadi Konflik Politik, UMNO Malaysia Tidak Setuju Relaksasi Penerima Vaksinasi Covid-19 Lengkap

Kompas dunia | 12 Agustus 2021, 01:10 WIB
Warga menerima suntikan vaksin AstraZeneca di Kuala Lumpur, Malaysia, Mei 2021. Presiden UMNO Zahid Hamidi mengatakan, "perlu diingat bahwa penerima dua dosis dikatakan masih menular dengan angka infeksi kasus positif sebesar 50 persen,". (Sumber: ANTARA/Agus Setiawan)

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan relaksasi atau kelonggaran yang diberikan kepada mereka yang telah menjalani vaksinasi lengkap sebagaimana diumumkan oleh Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, seperti dilansir Antara, Rabu (11/08/2021).

"Perdana menteri mengakui keleluasaan yang diberikan kepada penerima dua dosis vaksin tentu akan mengundang risiko peningkatan kasus Covid-19, namun akan terus berlanjut," katanya di Kuala Lumpur, Rabu. 

Pasalnya, ujar Zahid Hamidi, penerima vaksin lengkap dikatakan memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat dan terlindung dari gejala infeksi yang parah.

Namun, Presiden UMNO Zahid Hamidi mengatakan, "perlu diingat bahwa penerima dua dosis dikatakan masih menular dengan angka infeksi kasus positif sebesar 50 persen,".

Artinya, mereka yang belum divaksinasi berisiko terkena infeksi dari penerima vaksin lengkap yang tidak bergejala saat bepergian dan sebagainya, kata dia.

"Seperti yang diinformasikan beberapa hari yang lalu hanya 65,6 persen orang dewasa yang menerima vaksin dosis pertama dan hanya 35,3 persen orang dewasa yang menyelesaikan dua dosis suntikan vaksin," katanya.

Perdana menteri memastikan bahwa instansi berwenang akan mengintensifkan kegiatan pemantauan atas kelonggaran yang diberikan.

Namun, kata Hamidi, tidak jelas bagaimana mekanisme penegakan dan pemantauan akan diintensifkan.

Baca Juga: Malaysia Longgarkan Pembatasan Covid-19 Bagi Warga yang Sudah Divaksinasi, Apa dan di Mana Saja?

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mempertahankan kebijakan pemerintahannya dalam menangani pandemi dalam sesi di depan anggota parlemen Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/7/2021). (Sumber: CNA)

"Kita ingat bahwa infeksi Covid-19 terus meningkat meskipun ada kegiatan penegakan dan pemantauan selama PKP 3.0, darurat dan total lockdown," katanya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU