> >

Pria Tunawisma Dikurung di Rumah Sakit Jiwa Selama 2 Tahun, Ternyata Salah Orang

Kompas dunia | 6 Agustus 2021, 14:41 WIB
Joshua Spriestersbach sempat dikurung di rumah sakit jiwa selama dua tahun sampai ditemukan bahwa orang yang harusnya dikurung bukan dia. (Sumber: Vedanta Griffith Via AP)

HONOLULU, KOMPAS.TV - Pengalaman menakutkan dirasakan seorang pria tunawisma asal Amerika Serikat (AS) setelah dirinya dikurung di rumah sakit jiwa selama dua tahun.

Ternyata selama ini rumah sakit jiwa tersebut salah orang, karena bukan dirinya seharusnya yang dikurung.

Mimpi buruk tersebut dirasakan oleh Joshua Spriestersbach pada 2017.

Ketika itu, ia yang tengah mengantri untuk makanan di luar rumah penampungan di Honolulu, Hawaii.

Baca Juga: Cerita Pejabat Militer Korea Utara Dihukum Mati karena Anggap Permintaan Kim Jong-Un Tak Realistis

Ketika polisi membangunkannya, ia mengira dirinya ditangkap karena melanggar peraturan kota untuk duduk dan berbarik di pinggir jalanan publik.

Ternyata polisi salah mengenali Spriestersbach dengan Thomas Castlebarry, yang memiliki surat penangkapan karena melanggar hukuman percobaa pada kasus narkoba di 2006.

Dikutip dari Oddity Central, keduanya bahkan tak memiliki kemiripan, dan dengan tidak memeriksa foto dan sidik jari kedua pria, polisi langsung menetapkannya sebagai Castleberry.

Pengacara publik Hawaii juga melakukan pekerjaan yang buruk dalam membela Spriesteresbach.

Meski ia mengajukan keberatan bahwa ia bukan pria yang dimaksud, Spriesteresbach kemudian dimasukkan ke rumah sakit jiewa.

Ia pun berulang kali diberikan obat oleh psikiater untuk membuatnya tenang.

Semakin sering ia menegaskan bahwa dirinya bukan Castleberry, semakin banyak orang yang tak percaya.

Akhirnya semua terungkap setelah salah seorang psikiater mendengarkan apa yang ia lakukan dan melakukan pencarian.

Hanya dibutuhkan beberapa panggilan telpon dan penulusuran di internet untuk mengetahui Spriestersbach bukanlah Castleberry.

Baca Juga: Atlet Belarusia Krystsina Tsimanouskay Akui Keputusannya Tak Mau Pulang karena Peringatan Neneknya

Apalagi, diketahui bahwa Castleberry tak berada di pulau yang sama ketika Spriestersbach ditangkap.

Castleberry bahkan sudah berada di penjara Alaska sejak 2016.

Sang psikiater kemudian menyewa detektif swasta yang kemudian melakukan apa yang seharusnya sejak lama dilakukan, memverifikasi sidik jari dan fotonya.

Barulah diketahui bahwa selama ini yang dikurung di rumah sakit jiwa adalah orang yang salah.

Namun, bukannya mengakui kesalahan Rumah Sakit Jiwa Hawaii malah melepaskannya secara diam-diam dan membekalinya uang 50 sen.

Spriestersbach kemudian kembali ke rumah penampungan, yang kemudian menghubungi keluarganya, khususnya saudari perempuannya Vedanta Griffith, yang sudah 16 tahun mencarinya.

Spriestersbach pun kini tinggal dengan Griffith di Vermount.

“Bagian yang mereka gunakan untuk melawannya adalah argumentyang ia keluarkan. ‘Saya bukan Thomas Castleberry. Saya tak melakukan kejahatan ini. Ini bukan saya’,” ujar Griffith kepada Associated Press.

Baca Juga: Wow, Vaksin China Akhirnya Mampu Membuat Antibodi untuk Melawan Covid-19 Varian Delta

“Mereka menggunakannya dengan mengatakan ia berhalusinasi, sebuah pembenaran untuk menahannya,” lanjutnya.

Griffith pun mengatakan Spriestersbach saat ini takut meninggalkan kediaman saudarinya.

“Ia takut mereka akan kembali mengambilnya,” ujarnya.

Saat ini The Hawaii Innocence Project telah mengajukan dokumen atas kasus Spriestersbach ke pengadilan agar hakim bisa memperbaiki namanya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Oddity Central/AP


TERBARU