> >

Melawan Perintah Pelatih, Atlet Belarusia Ketakutan Seusai Menolak Dipulangkan dari Olimpiade Tokyo

Kompas dunia | 2 Agustus 2021, 15:10 WIB
Krystsina Tsimanouskaya menolak dipulangkan dari Olimpiade Tokyo karena merasa ketakutan. (Sumber: AP Photo/Martin Meissner)

TOKYO, KOMPAS.TV - Pelari Belarusia, Krystsina Tsimanouskaya mengungkapkan dirinya ketakutan setelah menolak dipulangkan dari Olimpiade Tokyo.

Tsimanouskaya dipaksa untuk pulang dan dibawa ke bandara Haneda di Tokyo, Minggu (1/8/2021), yang bertentangan dengan keinginannya.

Atlet beusia 24 tahun itu mengungkapkan dirinya dipulangkan karena melawan perintah pelatihnya.

Tsimanouskaya yang akan bertanding di lomba lari 200 meter, Senin (2/8/2021), dipulangkan setelah ia memposting keluhannya di media sosial.

Baca Juga: Seorang Pria di India Dipukuli dengan Batang Besi dan Dipaksa Makan Sampah, Satu Orang Ditangkap

Keluhannya tersebut mengenai dipaksanya ia untuk melakoni perlombaan lainnya dalam pemberitahuan yang singkat.

Ia mengaku dirinya dipaksa oleh ofisial tim untuk pulang dan merasa ketakutan.

Tsimanouskaya pun akhirnya meminta pertolongan kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC).

“Mereka berusaha untuk membuat saya keluar dari negara ini tanpa seizin saya,” ujarnya pada video yang diposting di chanel Telegram Yayasan Solidaritas Olahraga Belarusia (BSSF) dikutip dari BBC.

BSSF merupakan grup yang memberikan dukungan kepada atlet yang dipenjara atau dipinggirkan karena pandangan politik.

Tsimanouskaya sebelumnya mengatakan di Instagram bahwa dipaksa untuk mengikuti lomba lari 400 meter relay, dalam waktu yang sangat singkat.

Keputusan itu dikeluarkan karena beberapa rekannya ditemukan tak bisa berkompetisi.

Tsimanouskaya pun kemudian dipaksa untuk pulang ke Belarusia dan dibawa ke Haneda.

Namun, ia kemudian meminta pertolongan polisi di bandara dan berada dalam perlindungan mereka, sehingga ia tak bisa ikut pesawat yang akan menerbangkannya ke Belarusia.

Pihak IOC sendiri menegaskan akan meminta klarifikasi dari ofisial Belarusia.

Baca Juga: Berkat Kondom, Atlet Australia Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo

Mereka sebelumnya mengatakan ia dipulagkan dari tim karena kondisi emosi dan psikologinya.

IOC kemudian menegaskan telah berbicara dengan Tsimanouskaya.

“Ia mengatakan kepada kami bahwa ia merasa telah aman,” bunyi pernyataan mereka.

Namun, apa yang dilakukan Tsimanouskaya mendapat hujatan di negerinya.

Salah satu stasiun TV Belarusia mengungkapkan ia kekurangan semnagat kebersamaan.

Tsimanouskaya saat ini dikabarkan tengah mencari suaka ke negara lain di Eropa.

Sejumlah negara seperti Republik Ceko dan Polandia, mengungkapkan kesiapan mereka menyediakan visa dan perlindungan.

Baca Juga: Kerap Jadi Tempat Bermesraan, Warga di India Beri Tanda Zona Dilarang Ciuman di Daerahnya

Namun menurut Anatol Katou dari BSSF, Tsimanouskaya mengaku khawatir dengan keselamatan keluarganya.

“Ia takut akan tekanan terhadap keluarganya di Belarusia. Ini adalah kekhawatirannya saat ini,” ujar Katou.

Rezim Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko memang kejam terhadap pihak yang menentangnya.

Atlet-atlet yang berdemo memintanya untuk mundur akan dikeluarkan dari tim nasional, pendanaannya dicabut bahkan dipenjara.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : BBC


TERBARU