> >

Kerap Jadi Tempat Bermesraan, Warga di India Beri Tanda Zona Dilarang Ciuman di Daerahnya

Kompas dunia | 2 Agustus 2021, 13:23 WIB
Warga di area perumahan di India berikan tanda Zona Dilarang Ciuman di daerahnya karena kesal banyak orang yang bermesraan di sana. (Sumber: India Today)

MUMBAI, KOMPAS.TV - Warga area perumahan di Satyam Shivam Sundaram di Mombai Bovali, India, kesal daerahnya jadi area tempat orang bermesraan.

Mereka pun memberikan tanda bahwa daerah tersebut merupakan zona dilarang ciuman.

Dikutip dari India Today, Minggu (1/8/2021), warga sering menyaksikan sejumlah pasangan bermesraan di jalanan area perumahan itu.

Mereka biasa melakukannya di atas motor atau di dalam mobil mulai dari pukul lima sore hingga malam hari.

Baca Juga: Dua Roket Taliban Hantam Bandara Kandahar yang Dianggap Pusat Serangan Udara

Hal itu dilakukan sejak lockdown karena Covid-19 diberlakukan.

Warga yang kesal pun kemudian memberi tanda larangan dengan menuliskan zona dilarang ciuman di jalanannya.

Ternyata tanda buatan warga itu bisa mengurangi jumlah pasangan yang bermesraan di sana.

“Kami tidak menentang pasangan bermesraan atau melarang ciuman, tetapi kami tak bisa membiarkan area luar rumah kami menjadi zona ciuman,” tutur salah seorang warga, Kailashrao Deshmukh.

“Awalnya warga menjelaskan hal ini kepada para pasangan, tetapi ketika tempat itu menjadi area reguler, kami pun datang dengan ide penandaan ini,” tambahnya.

Awalnya para warga mengambil video dari pasangan yang bermesraan di area perumahan mereka.

Baca Juga: Adik Kim Jong-Un Kesal dengan Latihan Gabungan AS-Korea Selatan, Ancaman pun Dilontarkan

Mereka pun menunjukkannya kepada operator lokal yang hal itu dilaporkan ke polisi.

Namun, setelah pihak kepolisian tak bereaksi atas laporan tersebut warga pun memutuskan menyelesaikan masalah ini dengan caranya.

“Sejak ada tanda itu, pasangan yang bermesraan tak terlihat lagi. Beberapa orang datang kemari unuk selfie,” tutur Deshmukh.

“Tanda ini memberikan dampak psikologi bagi mereka yang parkir, turun dan meliharnya,” tambahnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : India Today


TERBARU