> >

Adik Kim Jong-Un Kesal dengan Latihan Gabungan AS-Korea Selatan, Ancaman pun Dilontarkan

Kompas dunia | 2 Agustus 2021, 10:45 WIB
Kim Yo Jong, saudara perempuan dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. (Sumber: Associated Press)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Kim Yo-jong, adik dari Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un,  meluapkan kekesalahannya atas rencana latihan gabungan militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.

Ia mengancam bahwa latihan militer bersama yang akan dilakukan pada bulan ini  akan memperburuk hubungan negaranya dan Korea Selatan.

Hal tersebut diungkapkan sosok yang disebut sebagai pemimpin kedua Korea Utara tersebut, Minggu (1/8/2021).

Korea Utara dan Korea Selatan pada beberapa pekan terakhir tengah berusaha memulihkan hubungan.

Baca Juga: Warga Rekam Polisi Meksiko yang Bercinta di dalam Mobil Patroli, Keduanya Akhirnya Dipecat

Hal itu diyakini sebagai upaya Korea Utara untuk mendorong Seoul meyakinkan AS untuk membuat konsensi, mengingat diplomasi mengenai nuklir masih menemui jalan buntu.

“Beberapa hari terakhir saya mendengar cerita tak menyenangkan mengenai latihan gabungan antara tentara Korea Selatan dan AS, yang akan diselenggarakan sesuai jadwal,” tutur Kim Yo-jong dikutip dari CNBC.

“Saya melihat ini sebagai pendahuluan yang tak diinginkan dan akan merusak keinginan para pemimpin utama Utara dan Selatan yang ingin melihat langkah yang diambil untuk memulihkan rasa saling percaya, dan mengaburkan jalan di depan hubungan Utara dan Selatan,” lanjutnya.

Kim Yo-jong menambahkan pemerintah Korea Utara dan militernya akan melihat keputusan yang diambil oleh Korea Selatan.

Mereka akan menilai apakah Korea Selatan tetap bakal melakukan latihan perang yang dianggap sebagai tindakan bermusuhan atau mengambil keputusan lainnya.

Korea Selatan dan AS memang kerap melakukan latihan militer secara reguler, dan hal itu kerap menjadi sumber permusuhan di Semenanjung Korea.

Baca Juga: Inggris dan Amerika Serikat Ikut Tuduh Iran Pelaku Penyerangan Kapal Tanker Israel

Korea Utara menyebutnya sebagai laatihan invasi dan menanggapinya dengan uji coba rudal.

Namun, Korea Selatan dan AS berulang kali mengatakan latihan yang mereka lakukan bersifat defensif.

Pada beberapa tahun terakhir, Korea Selatan dan AS tela membatalkan atau mengurangi beberapa latihan bersama mereka.

Hal itu untuk mendukung upaya diplomatik untuk mengakhiri krisis nuklir Korea Utara atau karena pandemi Covid-19.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : CNBC


TERBARU