> >

Ledakan di Industri Kimia di Jerman, 1 Tewas, 16 Terluka, dan 5 Orang Hilang

Kompas dunia | 27 Juli 2021, 20:10 WIB
Kepulan asap hitam mengepul pasca ledakan yang terjadi di kawasan industri di Leverkusen, Jerman, Selasa (27/7/2021). (Sumber: Mirko Wolf/dpa via AP)

BERLIN, KOMPAS.TV – Sebuah ledakan yang terjadi di kawasan industri yang diperuntukkan bagi perusahaan-perusahaan kimia, mengguncang kota Leverkusen di Jerman, Selasa (27/7/2021). Usai ledakan, kepulan asap hitam tebal membumbung ke angkasa.

Akibat insiden itu, sedikitnya 16 orang terluka dan 5 orang lainnya dinyatakan hilang. Pasca ledakan, pihak berwenang juga menemukan seorang jenazah.

“Kami sangat prihatin atas kecelakaan tragis dan kematian salah seorang karyawan kami,” tutur kepala kawasan industri Chempark --lokasi kejadian --, Lars Friedrich, dalam pernyataan tertulis.

Kantor Federal untuk Perlindungan Sipil dan Bantuan Bencana Jerman mengklasifikasikan ledakan itu sebagai “ancaman ekstrem”.

Melansir kantor berita Jerman, dpa, warga diminta untuk tetap berada di dalam rumah, mematikan sistem ventilasi dan tetap menutup jendela dan pintu.

Baca Juga: Dipecat Usai Terekam Lumuri Bajunya dengan Lumpur, Jurnalis TV Jerman Minta Maaf

Melansir Associated Press pada Selasa (27/7/2021), pemadam kebakaran Cologne menyatakan melalui cuitan di Twitter bahwa pengukuran terhadap polusi udara “tidak menunjukkan tanda-tanda abnormal apa pun”.

Meski kepulan asap telah mereda, mereka menyatakan akan melanjutkan pengukuran udara atas kandungan racun yang ada.

Asap hitam tebal membumbung dari kawasan industri Chempark di Leverkusen, Jerman, Selasa (27/7/2021). (Sumber: Oliver Berg/dpa via AP)

Dalam pernyataannya, Kota Leverkusen menyatakan, ledakan terjadi di situs Chempark, sekitar 20 kilometer di utara Cologne di tepi sungai Rhine. Ledakan terjadi di tangki penyimpanan pelarut.

Akibat insiden ledakan itu, 4 orang terluka parah dan 12 orang lainnya mengalami cedera. Sebanyak 5 orang dilaporkan hilang.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Fadhilah

Sumber : Associated Press


TERBARU