> >

Taliban Bersedia Damai asal Presiden Afghanistan Lengser

Kompas dunia | 24 Juli 2021, 03:35 WIB
Suhail Shaheen, juru bicara Taliban, saat berbicara dalam konferensi pers gabungan di Moskow, Rusia, 19 Maret 2021. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko, Pool, File)

KABUL, KOMPAS.TV – Taliban bersikeras bahwa perdamaian tak akan terwujud di Afghanistan sampai Presiden Ashraf Ghani lengser dan ada pemerintahan baru di Kabul.

Hal ini diungkap juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, seperti dilansir dari Associated Press pada Jumat (23/7/2021).

Shaheen menyatakan, Taliban akan meletakkan senjata mereka jika pemerintahan Ghani lengser dan digantikan oleh pemerintahan baru di Kabul yang diterima seluruh kalangan yang terlibat dalam konflik.

“Saya ingin memperjelas bahwa kami tidak percaya pada monopoli kekuasaan karena semua pemerintahan yang hendak memonopoli kekuasaan di Afghanistan di masa lalu, merupakan pemerintahan yang gagal,” ujar Shaheen. Ini tampaknya juga termasuk pemerintahan Taliban selama 5 tahun di Afghanistan.

Baca Juga: Militer AS Lakukan Serangan Udara ke Taliban, Bentuk Dukungan untuk Tentara Afghanistan

“Jadi, kami tidak mau mengulangi formula yang sama,” tegas Shaheen dalam wawancara dengan Associated Press.

Ratusan warga milisi Afghanistan bergabung bersama tentara Afghanistan dalam mobilisasi milisi setempat untuk menangkal serangan Taliban di Kabul, Afghanistan, 23 Juni 2021. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul, File)

Tak mau berkompromi dengan pemerintahan Ghani, Shaheen menuding Ghani sebagai penjual perang. Shaheen juga mengklaim bahwa Ghani menggunakan pidatonya pada hari raya kurban Iduladha pada Selasa (22/7/2021) untuk menjanjikan serangan terhadap Taliban.

Shaheen yang menolak pemerintahan Ghani, sempat menuduh Ghani melakukan kecurangan dalam kemenangannya pada pemilihan pada 2019 lalu. Setelah pemungutan suara, baik Ghani dan rivalnya, Abdullah Abdullah, saling mendeklarasikan diri sebagai presiden.

Setelah berkompromi mencapai kesepakatan, Abdullah kini menjadi orang nomor 2 di pemerintahan, dan mengepalai dewan rekonsiliasi.

Baca Juga: Taliban Bantah Eksekusi Mati 22 Tentara Afghanistan Meski Ada Rekaman Video dan Menyebutnya Palsu

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU