> >

Covid-19 Belum Usai, Kini Ada Wabah Jamur Superbug

Kompas dunia | 24 Juli 2021, 04:05 WIB
Foto dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) ini menunjukkan jamur Candida auris atau dijuluki 'superbug' dalam sebuah cawan. CDC menyatakan pada Kamis (22/7/2021), mereka memiliki bukti penyebaran jamur yang belum dapat diobati ini di sebuah panti jompo di Washington dan dua rumah sakit di Dallas, AS. (Sumber: Shawn Lockhart/CDC via AP)

Baca Juga: Setelah Jamur Hitam, India Temukan Infeksi Jamur Aspergillosis pada Pasien Covid-19 yang Baru Sembuh

Di Washington, dilaporkan adanya klaster 101 kasus jamur Candida auris di sebuah panti jompo yang didedikasikan untuk merawat para pasien berpenyakit parah. Kasus-kasus tersebut termasuk tiga pasien yang kebal terhadap tiga kelas obat anti jamur.

Sebuah klaster yang terdiri dari 22 kasus di dua rumah sakit di area Dallas juga termasuk dua pasien yang memiliki resistensi serupa. Namun, fasilitas kesehatan dengan kasus jamur berbahaya itu tidak diidentifikasi.

Sejumlah kasus tersebut dilaporkan terdeteksi dari Januari hingga April. Dari 5 orang pasien yang dilaporkan kebal terhadap pemberian obat-obatan selama perawatan, 3 di antaranya meninggal dunia. Ketiga pasien tersebut yakni dua orang di Texas, dan seorang di Washington.

Menurut Lyman, kasus jamur yang terjadi di Texas dan Dallas merupakan wabah yang tengah berlangsung. Sejumlah kasus penularan tambahan juga diidentifikasi sejak April, namun tak dilaporkan berapa jumlah pastinya.

Baca Juga: Sebagian Pasien Covid-19 Terinfeksi Jamur Hitam di India Alami Rusak Mata, Ada yang Sampai Permanen

Para penyelidik yang menelisik laporan medis, menemukan tak ada bukti penggunaan obat-obatan anti jamur di antara para pasien di kedua klaster itu. Sejumlah pejabat kesehatan menyimpulkan, ini berarti bahwa penularan jamur itu menyebar dari orang ke orang.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU