> >

Tanpa Harus Didampingi Mahram, Perempuan Bisa Ibadah Haji ke Tanah Suci Makkah Mulai Tahun Ini

Kompas dunia | 20 Juli 2021, 19:24 WIB
Jemaah haji kelahiran Pakistan yang tinggal di Jeddah, Bushra Shah, mengucapkan selamat tinggal kepada suaminya sebelum berangkat haji, pertama kali dia bisa melakukannya tanpa wali laki-laki. Musim haji tahun ini pemeritah Arab Saudi mengijinkan perempuan pergi ke kota suci untuk berhaji tanpa harus didampingi wali maupun mahram. (Sumber: Fayez Nureldin/France24 via AFP)

MAKKAH, KOMPAS.TV - Bushra Shah, seorang ibu muda cantik jelita asal Pakistan berusia 35 tahun, mewujudkan mimpi masa kecilnya dengan melakukan ibadah haji ke Makkah. Bahkan di bawah aturan baru Arab Saudi, dia bisa melakukannya tanpa "wali" atau mahram laki-laki.

Kementerian haji Arab Saudi resmi mengizinkan wanita dari segala usia melakukan haji tanpa kerabat laki-laki, yang dikenal sebagai "mahram", dengan syarat mereka pergi bersama kelompok.

Keputusan itu merupakan bagian dari reformasi sosial yang digulirkan oleh pemimpin de facto Putra Mahkota Muhammad bin Salman, yang berusaha menghilangkan citra keras kerajaan dan membuka ekonominya yang selama ini bergantung pada minyak bumi.

Sejak naik ke tampuk kekuasaan, perempuan diizinkan mengemudi dan bepergian ke luar negeri tanpa wali dan mahram laki-laki, bahkan dengan latar belakang tindakan keras tanpa henti terhadap para pengkritik pemerintahannya, termasuk aktivis hak-hak perempuan.

"Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Impian masa kecil saya adalah naik haji," kata Shah kepada AFP seperti dikutip France24, sebelum berangkat dari rumahnya di Jeddah, kota pelabuhan utama di barat Arab Saudi.

Baca Juga: Wabah Penyakit dan Ibadah Haji Sepanjang Sejarah

Rasha Musbah, pelatih mengemudi asal Mesir di Universitas Putri Nourah binti Abdulrahman di Riyadh mengatakan, beruntung bisa ikut haji tahun ini. (Sumber: Arab News)

Haji, salah satu dari lima rukun Islam, adalah suatu keharusan bagi Muslim berbadan sehat yang mampu untuk melakukannya setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka.

Bagi ibu muda itu, menunaikan ibadah haji bersama suami dan anaknya akan membuatnya tidak bisa "berkonsentrasi sepenuhnya pada ibadah".

Shah adalah salah satu dari 60.000 jemaah haji yang dipilih untuk ambil bagian dalam haji tahun ini, yang telah dikurangi secara dramatis dua tahun berturut-turut karena pandemi Covid-19.

Hanya warga negara dan mereka yang bermukim secara resmi di Arab Saudi, yang ambil bagian dan mereka dipilih dalam sebuah undian.

Para pejabat Arab Saudi mengatakan 40 persen dari jemaah haji tahun ini adalah perempuan.

"Banyak wanita juga akan ikut dengan saya. Saya sangat bangga kami sekarang mandiri dan tidak membutuhkan wali (untuk beribadah haji)," kata Shah.

Suaminya, Ali Murtada, mengatakan, dia "sangat mendorong" istrinya untuk melakukan perjalanan sendirian, setelah keputusan pemerintah untuk melarang anak-anak berpartisipasi dalam haji tahun ini.

Dia akan tinggal di Jeddah untuk menjaga anak mereka.

"Kami memutuskan salah satu dari kami harus pergi. Mungkin dia akan hamil tahun depan atau mungkin anak-anak masih tidak diizinkan untuk berpartisipasi," kata suami berusia 38 tahun itu.

Baca Juga: Arab Saudi Nyatakan Ibadah Haji Tahun Ini Bebas Covid-19

Nahla Mohammed Abdullah, seorang ahli anestesi Mesir dan dokter perawatan intensif di rumah sakit Spesialis King Abdul Aziz di Taif, Arab Saudi, sedang melaksanakan ibadah haji tahun 2021 ini. (Sumber: Arab News)

Tidak jelas kapan kementerian haji mencabut larangan tersebut dan beberapa wanita melaporkan agen perjalanan masih enggan menerima wanita yang bepergian tanpa pendamping pria untuk haji.

Beberapa bahkan memasang iklan yang mengesampingkan kelompok wanita tanpa pendamping mahram, sebagai tanda bagaimana perubahan sosial yang terjadi menghadapi beberapa perlawanan di kerajaan yang selama ini sangat konservatif.

Pihak berwenang sebelumnya mewajibkan kehadiran wali atau mahram laki-laki untuk setiap jamaah perempuan di bawah usia 45 tahun, yang mencegah banyak perempuan Muslim di seluruh dunia melakukan ibadah haji.

Itulah yang dialami oleh Marwa Shaker, seorang wanita Mesir yang tinggal di ibu kota Saudi, Riyadh.

"Haji tanpa wali adalah keajaiban," kata perempuan berusia 42 tahun, yang bekerja untuk sebuah organisasi masyarakat sipil.

Kini bepergian ke Mekkah bersama tiga orang temannya, ibu tiga anak itu sudah beberapa kali mencoba menunaikan ibadah haji sebelum pandemi. Tapi dia tidak bisa karena suaminya sudah dan tidak diizinkan untuk pergi lagi begitu cepat.

"Saya merasa sangat gembira. Tuhan telah memanggil saya terlepas dari semua rintangan," katanya.

Bagi Sadaf Ghafoor, seorang dokter Inggris-Pakistan, bepergian tanpa wali laki-laki adalah "satu-satunya pilihan".

"Kami tidak bisa meninggalkan anak-anak sendirian," kata wanita berusia 40 tahun itu tentang ketiga anaknya.

Suaminya memutuskan untuk tetap tinggal dan Ghafoor pergi ke Mekah bersama seorang tetangga.

"Tidak mudah mengambil keputusan untuk pergi sendiri... tapi kami mengambil kesempatan ini sebagai berkah," katanya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU