> >

Dipenjara di Myanmar, Jurnalis AS Khawatir Terpapar Covid-19

Kompas dunia | 16 Juli 2021, 11:24 WIB
Danny Fenster (37), redaktur pelaksana Frontier Myanmar yang ditangkap di Bandara Internasional Yangon pada Senin (24/5/2021) saat hendak menaiki pesawat menuju Kuala Lumpur, Malaysia. (Sumber: Bryan Fenster)

Penjara Insein mulai memberlakukan lockdown selama 2 minggu sejak 8 Juli akibat lonjakan kasus Covid-19. Pada Kamis (15/7/2021), Fenster berpartisipasi dalam sidang praperadilan dari penjara, sementara pengacaranya bergabung dari pengadilan kota.  

Pengadilan, menurut sang pengacara, memerintahkan Fenster ditahan hingga sidang selanjutnya pada 28 Juli. Masih belum jelas kapan sidang sebenarnya akan dimulai.

Bulan lalu, Than Zaw Aung menyebut, Fenster didakwa dalam kaitan dengan pekerjaan sebelumnya sebagai reporter dan editor untuk situs berita daring, Myanmar Now. Bersama sejumlah media lain, Myanmar Now dicabut lisensinya pada awal Maret, dan dilarang menerbitkan berita dalam bentuk apa pun. Namun, Myanmar Now tetap beroperasi.

Baca Juga: Kehilangan Koper hingga Dibantu Warga Myanmar di AS, Miss Myanmar Suarakan Pesan Menggugah

Fenster mengundurkan diri dari Myanmar Now pada Juli tahun lalu dan bergabung di Frontier Myanmar sebulan kemudian. Jadi, kata pengacaranya, sebenarnya masih belum jelas mengapa Fenster ditangkap.

“Danny seharusnya tidak ditangkap, dan kami kecewa karena ia belum juga dibebaskan. Dan terutama, sekarang ia juga berisiko terpapar Covid-19,” tutur Pemimpin Redaksi Frontier Myanmar Tom Kean. “Tak ada gunanya menahan Danny lebih lama. Pihak berwenang seharusnya membebaskannya agar ia bisa pulang dan bertemu dengan keluarganya.”  

Baca Juga: Han Lay, Miss Myanmar yang Suarakan Perjuangan Rakyat Myanmar di Kontes Kecantikan Dunia

Juru bicara Penjara Insein, Chan Aye Kyaw, menyatakan bahwa Fenster tak terpapar Covid-19.

Menurutnya, lantaran Fenster merupakan orang asing, pihak penjara menyediakan informasi terkini tentang perkembangan kondisinya. “Jika ada virus corona dalam tubuhnya, kami akan melaporkannya. Tapi sekarang, Danny tidak terjangkit penyakit itu,” ujarnya.

Setiap tahanan, imbuh Chan Aye Kyaw, menjalani tes Covid-19 sebelum masuk ke penjara.  

“Jika terbukti positif, mereka akan ditempatkan di bangsal bagi pasien yang positif dan akan mendapat perawatan medis. Ada lebih dari 30 pasien yang positif di bangsal. Mereka dipisahkan dengan tahanan yang lain,” pungkasnya.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU