> >

Thailand Gabungkan Vaksin Covid-19 untuk Warganya: Suntikan Pertama Sinovac, Kedua AstraZeneca

Kompas dunia | 13 Juli 2021, 21:38 WIB
Sekitar 63 persen penduduk di Pulau Phuket, Thailand selatan, telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 seiring pulau tersebut dijadwalkan untuk dibuka kembali pada 1 Juli 2021, Kamis (17/06/2021) (Sumber: AP Photo/Sakchai Lalit)

BANGKOK, KOMPAS.TV -- Pada Senin (12/07/2021), Thailand memutuskan untuk menyesuaikan kebijakan vaksinasi Covid-19 di wilayahnya dengan menggabungkan vaksin buatan Sinovac dengan vaksin AstraZeneca. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan imunitas terhadap virus corona di tengah peningkatan kasus baru varian Delta.

Seperti dilansir Xinhua, Selasa, (13/07/2021), Komite Penyakit Menular Nasional Thailand memutuskan untuk memberikan vaksin AstraZeneca kepada warga sebagai dosis kedua setelah mereka menerima vaksin Sinovac sebagai dosis pertama.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Anutin Charnvirakul, dalam konferensi pers.

Anutin menyebutkan akan ada jeda selama tiga sampai empat pekan antara pemberian dosis pertama vaksin buatan Sinovac dan dosis kedua vaksin buatan AstraZeneca.

Sementara para tenaga kesehatan, yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap, juga akan menerima dosis ketiga sebagai booster menggunakan vaksin AstraZeneca atau Pfizer, menurut Charnvirakul.

Negeri Gajah Putih di Asia Tenggara itu memerangi lonjakan kasus baru selama sebulan terakhir, dengan pesatnya penyebaran varian Delta yang sangat menular sehingga membawa tekanan berat bagi sistem pelayanan kesehatan yang sudah kewalahan.

Baca Juga: Ratusan Nakes Thailand Kembali Terinfeksi Covid-19 Walau Sudah Vaksinasi Penuh

Seorang tenaga kesehatan tengah menyuntikkan vaksin AstraZeneca pada seorang warga Klong Toey, kawasan yang baru-baru ini mengalami lonjakan kasus penularan Covid-19, di Bangkok, Thailand, Senin (10/5/2021). (Sumber: P Photo/Vichan Poti)

Pemerintah Thailand juga memutuskan untuk menerapkan isolasi di rumah atau program isolasi masyarakat bagi mereka yang didapati terjangkit namun hanya mengalami gejala ringan atau tidak mengalami gejala sama sekali, papar Anutin.

Untuk mengatasi situasi yang semakin memburuk, negara itu memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di wilayah-wilayah yang terdampak parah, termasuk ibu kota Bangkok dan lima provinsi di sekitarnya.

Pembatasan itu, termasuk jam malam, larangan berkumpul lebih dari lima orang dan perjalanan nonesensial, serta penutupan pusat perbelanjaan, mulai berlaku pada Senin hingga setidaknya 14 hari ke depan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV/Xinhua


TERBARU