> >

Tolak Vaksinasi dan Anggap sebagai Eksperimen Medis Berbahaya, 153 Karyawan RS Houston AS Dipecat

Kompas dunia | 23 Juni 2021, 23:49 WIB
Dalam foto yang diambil pada 7 Juni 2021 ini, seorang karyawan tampak mengacungkan papan memprotes kebijakan kewajiban vaksinasi terhadap para karyawan RS Houston Methodist di Amerika Serikat. Jika mereka menolak, mereka akan dipecat. (Sumber: Yi-Chin Lee/Houston Chronicle via AP, File)

HOUSTON, KOMPAS.TV – Lebih dari 150 karyawan di Rumah Sakit (RS) Houston Methodist di Houston, Amerika Serikat (AS), yang menolak vaksinasi Covid-19, dipecat atau mengundurkan diri setelah hakim menolak gugatan mereka atas kewajiban vaksinasi.

Juru bicara RS Houston Methodist menyatakan, sebanyak 153 karyawan telah mengundurkan diri selama periode 2 minggu skorsing atau diberhentikan pada Selasa (22/6/2021).

Sistem rumah sakit di Houston mensyaratkan para karyawannya untuk melakukan vaksinasi lengkap maksimal pada 7 Juni lalu. Keesokan harinya, 178 karyawan diskors selama dua minggu tanpa gaji karena tak mematuhi ketentuan itu.

Baca Juga: Ancaman Rodrigo Duterte untuk Warganya yang Menolak Vaksin: Masuk Penjara atau Keluar dari Filipina

Melansir Associated Press pada Rabu (23/6/2021), para karyawan RS Houston Methodist yang menggugat, menyamakan situasi mereka dengan eksperimen medis terhadap para korban Nazi di kamp konsentrasi selama Perang Dunia 2.

Hakim Distrik AS Lynn Hughes menyebut pembandingan ini “tercela”. Ia juga menyatakan, klaim dalam gugatan yang menyebut bahwa vaksin merupakan eksperimen dan berbahaya adalah salah.

Baca Juga: Rayakan 70 Persen Vaksinasi Covid-19, New York Gelar Pertunjukan Kembang Api

“Jika para karyawan tidak suka dengan persyaratan itu, mereka bisa kerja di tempat lain,” tegas Hughes.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan, meski dilaporkan adanya sejumlah kecil masalah kesehatan, vaksin Covid-19 terbilang aman dan sangat efektif.

Baca Juga: Amerika Serikat Kaji Kasus Peradangan Jantung Pasca Vaksinasi Covid-19 dengan Pfizer dan Moderna

Penulis : Vyara Lestari Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU