> >

Thailand Bakal Buka Pariwisata dan Izinkan Turis Asing Masuk Pertengahan Oktober, Tapi Ada Syaratnya

Kompas dunia | 18 Juni 2021, 15:59 WIB
Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-o-cha dalam sebuah sesi jumpa pers. (Sumber: AP Photo)

BANGKOK, KOMPAS.TV - Thailand dikabarkan bakal membuka pariwisatanya dan mengizinkan turis asing untuk masuk ke negara tersebut, namun ada syarat yang harus dipenuhi.

Turis asing yang bisa masuk ke Thailand harus yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19.

Pemberian izin ini dilakukan pemerintah Negeri Gajah Putih tersebut untuk memulai lagi industri wisata Thailand yang mengalami kemunduran karena wabah virus Corona.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha pada Rabu (16/6/2021) mengatakan, pengunjung asing yang sudah divaksin dan warga Thailand yang kembali harus diizinkan masuk tanpa karantina atau batasan tak nyaman lainnya.

Baca Juga: 60 Persen Penduduk Sudah Vaksinasi Covid-19, Phuket Thailand Siap Terima Kembali Turis

Ia pun menegaskan tujuannya adalah untuk membuka negara tersebut selama 120 hari.

Meski begitu, Prayuth menyadari bahwa tindakannya memaksa untuk membuka kembali negaranya juga cukup berbahaya.

“Saya tahu tindakan ini akan mendatangkan risiko, karena ketika kami membuka negara maka akan ada peningkatan penularan, tak peduli bagaimana bagusnya pencegahan kami,” tutur Prayuth dikutip dari USA Today.

“Namun, saya pikir ketika kami mempertimbangkan kebutuhan ekonomi rakyat, sudah waktunya untuk mengambil risiko yang diperhitungkan itu,” tambahnya.

Turisme merupakan salah satu pendapatan terbesar bagi ekonomi Thailand dan menjadi ladang pekerjaan untuk jutaan orang.

Pada tahun 2019, negara ini mampu menarik turis asing mendekati angka 40 juta orang, yang langsung menurun tajam pada setahun berikutnya karena larangan bepergian yang disebabkan Covid-19.

Prayuth mengatakan pemerintah Thailand baru akan mempertimbangkan lagi pembukaan kembali hanya jika situasi serius berkembang.

Baca Juga: Patung Dewi Buddha di Jepang Dipasangkan Masker, Perwujudan Doa Agar Covid-19 Berakhir

Thailand sendiri berada di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang dimulai pada April lalu dan menyumbang 80 persen lebih dari total 204.595 kasus yang dikonfirmasi di negara itu.

Selain itu juga menyumbang 90 persen dari 1.525 kematian karena Covid-19.

Lonjakan tersebut menimbulkan kekhawatiran karena Thailand terlambat mengamankan dan mengerahkan pasokan vaksinnya.

Sejauh ini hanya pasokan Sinovac dan AstraZeneca yang mulai diproduksi secara lokal di bawah lisensi.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU