> >

China Sudah Suntikkan 800 Juta Dosis Vaksin Untuk Rakyatnya, Masih Dianggap Lambat

Kompas dunia | 10 Juni 2021, 07:05 WIB
Foto yang diabadikan pada 23 Desember 2020 ini menunjukkan lini pengemasan vaksin COVID-19 nonaktif di perusahaan biofarmasi China Sinovac Biotech di Beijing, ibu kota China. (Sumber: Xinhua/Zhang Yuwei)

Baca Juga: Penelitian di Inggris: Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Efektif Lawan Varian Covid-19 Delta dari India

Ilustrasi vaksin Covid-19 Pfizer berbasis mRNA. Kini vaksin Pfizer dapat disimpan di suhu kulkas biasa. FDA telah izinkan penggunaan vaksin mRNA ini pada anak-anak usia 12 tahun hingga 15 tahun. (Sumber: SHUTTERSTOCK/ lupmotion)

Vaksin Sinovac merupakan vaksin kedua dari China yang diikutsertakan dalam Daftar Penggunaan Darurat WHO, menyusul vaksin Sinopharm yang sudah terlebih dahulu disetujui bulan lalu.

Persetujuan itu menjadi bukti kuat bahwa vaksin-vaksin buatan China aman sekaligus efektif, serta menambah kontribusi dalam upaya menjembatani "kesenjangan imunisasi" yang dipicu oleh ketidaksetaraan dalam distribusi vaksin.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kesehatan Global pada akhir Mei lalu, China menjanjikan aksi yang lebih praktis untuk memerangi pandemi di seluruh dunia.

Negara itu kembali menegaskan dukungannya terhadap perusahaan-perusahaan vaksin China dalam mentransfer teknologi ke negara-negara berkembang lainnya serta melaksanakan produksi gabungan bersama mereka.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU