> >

Penelitian di Inggris: Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Efektif Lawan Varian Covid-19 Delta dari India

Kompas dunia | 9 Juni 2021, 17:14 WIB
 Proses vaksinasi Pfizer Covid-19 di klinik Montgomery County, Pennsylvania Office of Public Health di King of Prussia Mall, Selasa (11/5/2021) (Sumber: AP Photo/Matt Slocum)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Kepala Penasihat Kesehatan Presiden Amerika Serikat, Anthony Fauci meminta masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Hal itu mengingat besarnya ancaman dari berbagai varian virus Corona.

Salah satu varian Covid-19 yang dinilai bisa menjadi ancaman adalah varian Delta atau B.1.617.2 dari India.

Menurut Faucy, lebih dari 6% pasien Corona di Amerika terjangkit varian itu.

Varian Delta kini telah menyebar luas dan mendominasi pasien Covid-19 di Inggris.

Fauci mengatakan, Amerika tidak boleh mengikuti jejak Inggris.

Baca Juga: CDC: Jika Terpapar Covid-19 Usai Vaksin, Gejalanya Terbukti Lebih Ringan

Sebab itu, ia mengimbau masyarakat untuk segera mengikuti vaksinasi Covid-19.

Fauci menyebut, dua dosis vaksin Pfizer atau AstraZeneca dapat melawan varian Delta dari India itu.

“Ada penurunan efektivitas vaksin untuk satu dosis. Tiga minggu setelah dosis pertama, kedua vaksin, baik AstraZeneca maupun Pfizer/BioNTech hanya efektif 33% melawan gejala penyakit akibat varian Delta,” ujar Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular itu, seperti dilansir dari NPR, Selasa (8/6/2021).

Pernyataan Fauci ini berdasarkan pada sebuah penelitian oleh Departemen Kesehatan Publik Inggris.

Penelitian itu menemukan vaksin AstraZeneca dan Pfizer sama-sama efektif melawan varian Delta dari India dan varian Alpha (B.1.1.7).

“Vaksin Pfizer-BioNTech 88% efektif melawan gejala penyakit dari varian B.1.617.2 dua minggu setelah dosis kedua, lalu 93% efektif melawan varian B1.1.7,” tulis pers rilis dari Departemen Kesehatan Publik Inggris, dilansir dari gov.uk.

Baca Juga: Presiden Jokowi Targetkan Satu Juta Penyuntikan Dosis Vaksin per Hari Juli Mendatang

Sedangkan vaksin Astrazeneca memiliki efektivitas sebesar 60% melawan gejala penyakit varian Covid-19 Delta dan 66% efektif melawan varian Alpha.

Temuan ini berdasarkan penelitian selama 5 April hingga 6 Mei 2021.

Tim peneliti menyebut tingkat efektivitas vaksin AstraZeneca menurun karena beberapa faktor.

“Perbedaan efektivitas antara vaksin setelah 2 dosis dapat dijelaskan oleh fakta bahwa peluncuran dosis kedua AstraZeneca lebih lambat daripada vaksin Pfizer-BioNTech,” tulis keterangan resmi dari Departemen Kesehatan Publik Inggris.

Selain itu, vaksin AstraZeneca juga diketahui lebih lambat memunculkan antibodi dengan efektivitas maksimal.

Meski begitu, tingkat efektivitas kedua vaksin Covid-19 itu dinilai kabar baik untuk melawan varian virus Corona.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kota Bandung Meningkat, 80 Persen Kapasitas Rumah Sakit Sudah Terisi

“Studi ini memberikan kepastian bahwa 2 dosis dari kedua vaksin (AstraZeneca dan Pfizer) menawarkan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap gejala penyakit dari varian B.1.617.2,” kata Kepala Imunisasi Departemen Kesehatan Publik Inggris, Dr Mary Ramsay.

Di sisi lain, Fauci mengaku optimis akan ada peluncuran dosis vaksin penguat yang dapat meningkatkan efektivitas melawan varian Covid-19 tertentu.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU