> >

Butuh Dana Segar Rp8,7 T, AirAsia Group Mau Ngutang dan Jual Saham

Kompas dunia | 31 Mei 2021, 11:42 WIB
Awak kabin AirAsia terlihat membersihkan kabin dengan disinfektan (Sumber: (Dok. AirAsia Indonesia))

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV- AirAsia Group tengah mencari dana segar sebanyak 694,6 juta dollar AS atau sekitar Rp8,7 triliun. Perusahaan dikabarkan akan mencari dana lewat utang dan penjualan saham.

Dana itu untuk membiayai operasional perusahaan lantaran sepanjang kuartal-I 2021, mengalami kerugian sebesar 767,4 juta ringgit.

Mengutip dari Forbes (31/05/2021), kerugian itu masih lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 803,8 juta ringgit. Namun, sebenarnya AirAsia bisa mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik jika saja Malaysia tidak diterpa gelombang kasus Covid-19 susulan.

Baca Juga: Bagasi Gratis 15kg Ditiadakan, Mulai 18 Mei 2021 AirAsia Terapkan Bagasi Berbayar, Berapa Biayanya?

Pada awal 2021, AirAsia sudah menjual sebagian sahamnya kepada 2 perusahaan swasta dan mendapatkan dana sebesar 336 juta ringgit.

"Dari perkiraan untuk pencarian dana, diproyeksi likuiditas perusahaan akan membaik untuk menopang operasi bisnis," kata manajemen AirAsia dalam pernyataan resminya.

Perusahaan juga sedang bernegosiasi dengan sejumlah lembaga keuangan untuk mendapatkan dana tambahan. Serta pihak yang menyewakan (lessor) pesawat untuk merestrukturisasi biaya sewa pesawat. Perusahaan juga sedang berdiskusi dengan calon mitra yang dapat berinvestasi di segmen tertentu dari bisnis grup.

Penerapan penguncian wilayah (lockdown) secara nasional di Malaysia, membuat bisnis AirAsia kembali tertekan. Selama perbatasan internasional ditutup, AirAsia mengandalkan penerbangan domestik. Tapi kini trafik penerbangan dalam negeri juga dibatasi karena lockdown nasional.

Baca Juga: AirAsia Masuk Bisnis Ride-Hailing, Ingin Jadi Super App seperti Grab dan Gojek

Pada kuartal-I tahun ini, pendapatan perusahaan bahkan anjlok hingga 91 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sehingga AirAsia hanya mencatatkan pemasukan sebanyak 205,1 juta ringgit.

AirAsia didirikan pada 2001 oleh Tony Fernandes dan rekannya, Kamaruddin Meranun. Tahun lalu, Forbes mencatat kekayaan bersih Tony Fernandes mencapai 335 juta dollar AS. Selain AirAsia, pria 57 tahun ini juga memiliki bisnis di bidang perhotelan, asuransi, dan pendidikan.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU