> >

Mengenang George Habash, Penganut Kristen Orthodoks Pejuang Kemerdekaan Palestina

Kompas dunia | 19 Mei 2021, 05:00 WIB
Poster George Habash (1 Agustus 1925-26 Januari 2008) (Sumber: Palestine Project Poster)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Selain Yasser Arafat, Palestina memiliki tokoh pejuang kemerdekaan yang tak kalah tangguh. Dialah George Habash yang meninggal pada  26 Januari 2008 lalu dalam usia 82 tahun di King Hussein Medical Centre, Yordania.


Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Pemimpin Hamas Ismail Haneya, menyebut Habash telah menyerahkan hidupnya dengan berjuang untuk rakyat Palestina. Sementara kelompok Jihad Islam menyebut Habash sebagai tipe pemimpin sejati.

Habash, yang diberi julukan "Al hakim" , merupakan sosok Arab Kristen Othodoks yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina berdasarkan semangat nasionalisme yang dia anut. 

Lahir  1 Agustus 1925 di kota Lydd, Palestina,  yang saat itu masih di bawah jajahan Inggris. Kehidupan masa kecil hingga remajanya tak jauh dari suasana ketegangan dengan kolonialisme Inggris.

Baca Juga: Demo Pro Palestina di Kedubes AS, Massa Kirim Pesan ke Joe Biden

Ketika masuk kuliah fakultas kedokteran di Universitas Amerika Beirut, Habash menyaksikan kota kelahirannya diduduki tentara Israel yang  mengusir 700.000 warga Palestina termasuk keluarganya.

Semenjak itu, Habbas mendedikasikan diri untuk melawan pendudukan Israel. Karir pertamanya dalam perjuangan dimulai  bersama kawan-kawan  se-almamater di perguruan tinggi, dengan  mendirikan Gerakan Nasionalis Arab atau Harakat Al-Qawmeyon Al-Arab awal tahun 1950-an.

Ketika koalisi Arab kalah dalam perang enam hari di Yom Kippur pada 1967, dia mendirikan partai Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (Front for the Liberation of Palestine, PFLP). Bersama partai yang dia dirikan, nama Habbas  mulai menjadi sorotan dunia internasional. Pandangan politik dan gerakannya terbilang keras bahkan nonkompromi.

Seringkali dia mengeritik dan menolak upaya perundingan.  Ketika diwawancarai oleh koran Italia Il Manifesto yang terbit on 29-30 January 1974, dia menyebutkan kalimat yang dijadikan judul berita: "Liberation Not Negotiaion".

Dia menyebut bahwa perjuangan bangsa Palestina merupakan perjuangan pembebasan dunia Arab.  

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU