> >

Israel Klaim Serangan Bom ke Gedung Media di Gaza Karena Simpan Aset Intelijen Hamas

Kompas dunia | 16 Mei 2021, 13:51 WIB
Terlihat bom udara-darat beberapa detik sebelum menghantam gedung di Gaza, Palestina yang menampung berbagai media internasional, ditengah ledakan akibat bom yang jatuh sebelumnya. (Sumber: Arab News)

YERUSALEM/GAZA, KOMPAS.TV - Israel hari Sabtu (15/05/2021) mengatakan mereka melakukan pemboman gedung tinggi di Gaza City yang menjadi kantor sejumlah media internasional karena gedung tersebut menyimpan aset milik badan intelijen Hamas, seperti dilansir Xinhua, Minggu, (16/05/2021).

Sejumlah jet perang Israel mengebom dan menghancurkan Jala Tower, yang merupakan lokasi kantor Al-Jazeera TV dan Associated Press serta apartemen hunian.

Gedung tersebut "menyimpan aset-aset militer milik kantor intelijen Hamas," kata seorang juru bicara militer Israel dalam pernyataannya.

Sampai saat ini, belum ada bukti atas klaim yang dilontarkan.

Juru bicara itu mengatakan bahwa Hamas, gerakan Islam Palestina yang mengelola Gaza, bersembunyi di balik kantor media sipil dan memanfaatkan mereka sebagai "tameng manusia", menuduh Hamas "dengan sengaja menempatkan target-target militer di pusat area-area sipil padat penduduk di Jalur Gaza."

Saksi mata mengatakan drone militer Israel menembakkan dua roket pertama ke gedung tinggi itu, kemudian jet-jet tempur Israel menjatuhkan empat bom ke gedung tersebut dan membuatnya luluh lantak.

Baca Juga: Tiga Alasan Militer Israel Serang Gedung Associated Press di Gaza

Serangan udara Israel menghancurkan gedung 12 lantai yang menjadi lokasi kantor berita The Associated Press dan Al-Jazeera di Gaza, Sabtu (15/5/2021). (Sumber: AP Photo/Hatem Moussa)

Tidak ada korban luka yang dilaporkan. Sebelum serangan dilancarkan, tentara Israel mengklaim "memberikan peringatan dini kepada warga sipil di gedung tersebut dan menyediakan waktu yang cukup bagi mereka untuk mengevakuasi diri dari lokasi."

Menyusul penghancuran gedung tersebut, sayap bersenjata Hamas Brigade al-Qassam menyampaikan dalam pernyataannya bahwa pihaknya akan segera menyerang Tel Aviv dengan lebih banyak roket dalam serangan balasan.

Serangan itu dilancarkan di tengah aksi kekerasan terburuk antara Israel dan wilayah kantong Palestina yang terkepung itu sejak 2014 lalu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU