> >

Israel Tembakkan Rudal ke Jalur Gaza, 24 Warga Palestina Tewas, Sembilan di Antaranya Anak-Anak

Kompas dunia | 11 Mei 2021, 15:52 WIB
Seorang warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan atap bangunan perumahan yang hancur yang terkena serangan rudal Israel, di kamp pengungsi Shati di Kota Gaza, Selasa, 11 Mei 2021. (Sumber: Associated Press)

GAZA, KOMPAS.TV - Israel kini melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Selasa (11/5/2021). Serangan itu menghantam rumah seorang komandan lapangan Hamas dan dua terowongan perbatasan yang digali oleh militan. Sebanyak 24 warga Palestina tewas dalam peristiwa ini, sembilan di antaranya merupakan anak-anak.

Ketegangan ini merupakan eskalasi yang dipicu ketengangan selama beberapa minggu terakhir di Yerusalem. Sejak matahari terbenam pada hari Senin, pertempuran lintas perbatasan terus meletus, yang sebagian besar merupakan serangan udara. Militer Israel mengatakan 15 orang yang tewas adalah militan.

Seperti dikutip dari Associated Press, militan Gaza juga menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel, yang melukai enam warga sipil Israel.

Baca Juga: Polisi Israel Lempar Granat Kejut dan Tembakan Gas Air Mata, 270 Warga Palestina Terluka

Serangan ini didahului oleh bentrokan selama berjam-jam antara Palestina dan pasukan keamanan Israel, terutama di Yerusalem dan di Tepi Barat. Lebih dari 700 warga Palestina terluka, hampir 500 orang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Ratusan penduduk komunitas Arab di seluruh Israel melakukan demonstrasi untuk menentang situasi di Yerusalem. Demonstrasi ini merupakan salah satu protes terbesar oleh warga Palestina di Israel dalam beberapa tahun terakhir.

Kekerasan saat ini dipicu oleh klaim yang saling bertentangan atas Yerusalem, yang merupakan tempat suci bagi umat Islam, Yahudi, dan Kristen.

Baca Juga: Polisi Israel Tembakkan Granat Kejut ke Dalam Masjid Al-Aqsa, 153 Demonstran Palestina Dirawat

Sebelumnya, pertempuran lintas batas antara Israel dan Hamas biasanya akan berakhir setelah beberapa hari, yang dibantu oleh mediasi di balik layar oleh Qatar, Mesir, dan negara-negara lain. Namun belum diketahui apakah kali ini akan ada negara-negara lain yang membantu memediasi perdamaian.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa pertempuran dapat berlanjut untuk beberapa waktu.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU