> >

PM India Didesak Lakukan Lockdown Ketat

Kompas dunia | 7 Mei 2021, 14:55 WIB
Warga menyaksikan pembakaran jenazah pasien Covid-19 di tanah yang telah diubah menjadi krematorium di New Delhi, India, Kamis, 6 Mei 2021. Infeksi Covid-19 yang terus melonjak membuat banyak pihak mendesak PM Narendra Modi untuk melakukan lockdown ketat. (Sumber: AP / Ishant Chauhan)

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Dengan kasus virus corona yang terus meroket, Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi didesak untuk memberlakukan lockdown nasional yang ketat.

Para ahli medis, pemimpin oposisi dan hakim Mahkamah Agung menyarankan dilakukannya lockdown sebagai satu-satunya cara untuk menghentikan amukan virus di India.

Kini rumah sakit harus menolak pasien dan keluarga pasien harus berjuang mencari oksigen.

Krematorium dan pemakaman dipenuhi oleh jenazah yang meninggal karena Covid-19.

Pada hari Jumat (7/5/2021), India mencatat rekor baru yaitu sebanyak 414.188 kasus yang terkonfirmasi dalam 24 jam terakhir.

Kini total kasus Covid-19 yang terjadi di India menjadi lebih dari 21,4 juta sejak pandemi dimulai.

Kementerian Kesehatan India juga melaporkan 3.915 kematian dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya menjadi 234.083 kematian.

Para ahli yakin angka-angka tersebut sebenarnya lebih kecil daripada kejadian yang sebenarnya.

Baca Juga: Angka Kasus Covid-19 Harian India Capai 400 Ribu Kasus, Kebutuhan Oksigen Naik 7 Kali Lipat!

Selama sebulan terakhir, hampir satu lusin dari 28 negara bagian federal India telah mengumumkan pembatasan sosial.

Namun aturan ini dinilai belum terlalu ketat seperti lockdown yang pernah diberlakukan pada Maret tahun lalu.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU