> >

Komentari Pidato Joe Biden, China Peringatkan Amerika Serikat untuk Tidak Memaksakan Demokrasi

Kompas dunia | 30 April 2021, 01:05 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin. China memperingatkan Amerika Serikat pada Kamis (29/04/2021) agar tidak memaksakan cita-cita demokrasinya. (Sumber: AP Photo)

BEIJING, KOMPAS.TV - China memperingatkan Amerika Serikat agar tidak memaksakan cita-cita demokrasi versinya. China juga mengkritik sanksi perdagangan dan langkah militer di halaman belakang Beijing

Pernyataan dikeluarkan China melalui Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, beberapa jam setelah pidato pertama Biden di depan Kongres AS, dilansir Straits Times, Kamis (29/04/2021).

Dalam pidatonya, Biden mengatakan akan menempatkan fokus baru pada diplomasi dan mengatakan negara itu bersaing dengan China dan lainnya untuk memenangkan abad ke-21.

Mr Biden mengatakan, otokrasi berpikir demokrasi tidak dapat bersaing, oleh karena itu AS akan menyambut persaingan, namun tidak mencari konflik.

Menanggapi pidato Biden, Wenbin mengatakan hal itu normal bagi AS dan China untuk bersaing di beberapa wilayah.

"Tapi kompetisi semacam ini haruslah balapan di trek dan lapangan, bukan duel sampai mati," katanya dalam jumpa pers reguler, Kamis, (29/04/2021).

Baca Juga: Pengakuan Joe Biden, Tak Ingin Berseteru dengan China dan Rusia

Presiden AS, Joe Biden berpidato di depan kongres di Gedung Capitol, Rabu (28/4/2021) pada 100 hari kepemimpinannya. (Sumber: Melina Mara/The Washington Post via AP, Pool)

Jubir Kemenlu China Wang Wenbin memperingatkan, cara AS memaksa negara lain untuk menerima sistem demokrasi seseorang hanya akan menciptakan perpecahan, meningkatkan ketegangan, dan merusak stabilitas.

Dalam pidatonya, Presiden Biden juga mengatakan AS akan menentang praktik perdagangan yang tidak adil seperti subsidi bagi perusahaan milik negara dan pencurian kekayaan intelektual.

Tetapi sehari kemudian China mengecam AS karena telah melanggar prinsip pasar persaingan yang sehat dan memolitisasi masalah, seperti ekonomi, perdagangan dan teknologi, sehubungan dengan perang perdagangan antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU